Soroti Wacana Perguruan Tinggi Mengelola Tambang, Mantan Menteri Agama RI: Pasti Muncul Ketidakadilan

Potret mantan Menteri Agama Indonesia, Lukman Hakim Syaifuddin yang baru-baru ini soroti wacana kampus kelola tambang
Potret mantan Menteri Agama Indonesia, Lukman Hakim Syaifuddin yang baru-baru ini soroti wacana kampus kelola tambang Source: (Foto/Instagram/@lukmanhsaifuddin)

Nasional, gemasulawesi - Mantan Menteri Agama RI, Lukman Hakim Syaifuddin, baru-baru ini menyampaikan pendapatnya terkait wacana perguruan tinggi mengelola tambang.

Dalam pandangannya, Lukman Hakim tidak setuju dengan gagasan tersebut dan menilai bahwa jika hal itu direalisasikan, maka akan muncul ketidakadilan di antara perguruan tinggi di Indonesia.

Wacana ini memang telah menjadi perbincangan dalam beberapa waktu terakhir, terutama setelah adanya revisi keempat atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU Minerba) yang membuka kemungkinan bagi kampus untuk mendapatkan wilayah izin usaha pertambangan (IUP).

Beberapa pihak mendukung wacana ini dengan alasan bahwa kampus dapat mengelola sumber daya tersebut untuk kepentingan pendidikan dan riset.

Baca Juga:
Said Didu Beri Peringatan Soal Jokowi: Jika Kita Masih Diam, Indonesia Habis Dijual oleh Joko Widodo

Namun, kritik juga bermunculan, salah satunya datang dari Lukman Hakim Syaifuddin yang menilai bahwa rencana ini bisa menimbulkan berbagai permasalahan baru.

Dalam jumpa pers Gerakan Nurani Bangsa (GNB) yang digelar di Jakarta pada Selasa, 28 Januari 2025, Lukman Hakim menekankan bahwa pemberian IUP kepada perguruan tinggi memiliki dua permasalahan utama.

Masalah yang pertama adalah munculnya ketidakadilan. Hal itu karena, menurut Lukman, pasti ada perguruan tinggi yang dapat dan ada yang tidak dapat.

"Pasti muncul ketidakadilan karena kalau diberikan ke perguruan tinggi tentu ada yang dapat, ada yang tidak," ujar Lukman.

Baca Juga:
Kasus Penipuan Investasi Online dengan Modus Love Scamming Terbongkar, 20 Orang Ditangkap, Begini Cara Pelaku Mengelabui Korban

Masalah ketidakadilan ini menjadi perhatian utama karena tidak semua perguruan tinggi di Indonesia memiliki kapasitas untuk mendapatkan izin tersebut.

Beberapa kampus mungkin akan mendapatkan akses terhadap sumber daya tambang, sementara yang lain tidak.

Hal ini dikhawatirkan akan menciptakan ketimpangan antara institusi pendidikan, di mana hanya sebagian kecil kampus yang diuntungkan oleh kebijakan ini.

Selain itu, Lukman Hakim juga menyoroti permasalahan kedua yakni perihak persyaratan.

Baca Juga:
MTI Pusat Sebut Hanya Presiden dan Wapres RI Saja yang Seharusnya Dapat Hak Patwal, Begini Alasannya

Lukman menyebut pemerintah harus membuat persyaratan yang jelas mengenai perguruan tinggi mana yang layak mendapatkan izin usaha pertambangan.

Jika persyaratan ini tidak disusun dengan baik, ada kemungkinan sumber daya tambang akan dimanfaatkan secara pribadi oleh pihak tertentu di dalam kampus.

Hal ini bisa menimbulkan persoalan baru dalam pengelolaan tambang serta memicu potensi penyalahgunaan wewenang.

Oleh karena itu, Lukman Hakim menilai bahwa pemberian izin usaha pertambangan kepada perguruan tinggi bukanlah langkah yang tepat.

Dalam konteks ini, ia mengingatkan bahwa fungsi utama perguruan tinggi adalah sebagai institusi pendidikan yang fokus pada pengembangan ilmu pengetahuan dan bukan sebagai entitas bisnis yang mengelola sumber daya alam. (*/Risco)

...

Artikel Terkait

wave

Said Didu Beri Peringatan Soal Jokowi: Jika Kita Masih Diam, Indonesia Habis Dijual oleh Joko Widodo

Said Didu baru-baru ini menyebut Indonesia bisa saja dijual habis oleh Jokowi jika masyarakat masih diam dan tidak waspada

Kasus Penipuan Investasi Online dengan Modus Love Scamming Terbongkar, 20 Orang Ditangkap, Begini Cara Pelaku Mengelabui Korban

Polisi ungkap kasus love scamming, aplikasi investasi palsu menyebabkan kerugian besar bagi korban wanita.

MTI Pusat Sebut Hanya Presiden dan Wapres RI Saja yang Seharusnya Dapat Hak Patwal, Begini Alasannya

Masyarakat Transportasi Indonesia atau MTI menyarankan supaya hal patwal di jalan raya hanya untuk Presiden dan Wakil Presiden RI saja

Tidak Puas dengan Pemotongan Anggaran Kementerian, Denny Siregar Minta Prabowo Rampingkan Kabinet: Itu Bisa Menghemat

Denny Siregar sarankan agar Presiden Prabowo Subianto merampingkan kabinet Merah Putih guna mengurangi beban anggaran

Tidak Setuju Kampus Kelola Tambang, Eko Kuntadhi Beri Cara Lain Agar Perguruan Tinggi Dapat Uang dari Tambang

Pegiat medsos, Eko Kuntadhi menyampaikan pandangannya terkait wacana kampus atau perguruan tinggi mengelola tambang

Berita Terkini

wave

Menceritakan Kisah Cinta Sejati hingga Maut Memisahkan, Inilah Sinopsis Film Romansa Sampai Titik Terakhirmu

Film Sampai Titik Terakhirmu tayang hari ini, menceritakan kisah cinta antara pasangan viral Shella Selpi Lizah dan Albi Dwizky

Inilah Sinopsis Danyang Wingit Jumat Kliwon, Film Horor tentang Unsur Mistis dalam Budaya Jawa yang Dibintangi Celine Evangelista

Danyang Wingit Jumat Kliwon adalah film horor yang dibintangi oleh Celine Evangelista, berfokus pada unsur mistis dalam budaya Jawa

Janggal, Kejati Sulteng Belum Tetapkan Tersangka Dalam Kasus Dugaan Gratifikasi 500 Juta Tiga Proyek Jalan di Parigi Moutong

Sudah disita Kejati ratusan juta dana dugaan hasil gratifikasi, tapi anehnya belum ada tindaklanjut dari pihak kejaksaan.

Jadi Debut Bunda Corla di Layar Lebar, Inilah Sinopsis Mertua Ngeri Kali, Film Drama Komedi yang Lucu sekaligus Menyentuh Hati

Mertua Ngeri Kali adalah film drama komedi yang menghibur sekaligus menyentuh hati, dibintangi Bunda Corla yang kocak

Menyoroti Misteri dan Kepercayaan seputar Gunung Merbabu, Inilah Sinopsis Film Horor Kuncen

Kuncen adalah film horor yang akan hadir di bioskop November mendatang, membawa kisah seputar mitos di Gunung Merbabu


See All
; ;