Nasional, gemasulawesi - Pegiat media sosial, Denny Siregar menyoroti langkah Presiden Prabowo yang memangkas anggaran belanja alat tulis kantor (ATK) Kementerian/lembaga.
Diketahui bahwa Presiden Prabowo baru-baru ini mengambil langkah tegas dengan memangkas anggaran belanja alat tulis kantor (ATK) kementerian dan lembaga hingga 90 persen.
Kebijakan ini sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 yang diterbitkan pada 22 Januari 2025.
Langkah tersebut diambil sebagai bagian dari upaya penghematan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp306,69 triliun pada tahun ini.
Selama ini, anggaran belanja ATK untuk kementerian dan lembaga diketahui mencapai Rp44,4 triliun, yang dianggap terlalu besar dan tidak efisien.
Langkah penghematan ini mendapatkan perhatian dari berbagai pihak, termasuk pegiat media sosial Denny Siregar.
Melalui unggahan di akun Instagram resminya @dennysirregar pada 27 Januari 2025, Denny memberikan pujian atas kebijakan yang diambil Presiden Prabowo.
Menurutnya, kebijakan ini adalah langkah positif dalam menekan pengeluaran yang tidak perlu.
Selain itu, Denny juga menyarankan agar Presiden Prabowo merampingkan kabinet sebagai upaya lanjutan untuk menghemat anggaran.
"Bagus, pak Prabowo (sembari menandai akun Instagram Prabowo).. Sekalian rampingkan kabinet, pak. Itu bs menghemat sekian puluh triliun lagi," tulis Denny Siregar sembari membagikan ulang berita terkait kebijakan tersebut.
Denny menyoroti bahwa kabinet Presiden Prabowo, yang dinamai Kabinet Merah Putih, memang cukup gemuk dengan jumlah pejabat yang besar.
Saat ini, kabinet tersebut terdiri dari 48 menteri, 5 kepala badan, dan 56 wakil menteri.
Menurut Denny, dengan mengurangi jumlah anggota kabinet, pemerintah dapat menghemat anggaran hingga puluhan triliun rupiah.
Pandangan ini sejalan dengan tujuan pemerintah untuk menciptakan efisiensi di berbagai lini.
Kebijakan penghematan anggaran ini sekaligus menjadi sinyal bahwa pemerintah serius dalam memperbaiki tata kelola keuangan negara.
Selain mendapatkan pujian, langkah ini juga menimbulkan berbagai ekspektasi dari masyarakat mengenai bagaimana penghematan tersebut akan berdampak pada alokasi anggaran untuk sektor prioritas lainnya.
Respons positif dari masyarakat, termasuk figur publik seperti Denny Siregar, menunjukkan bahwa langkah ini memiliki potensi untuk memperkuat kepercayaan terhadap kebijakan pemerintah. (*/Risco)