Nasional, gemasulawesi - Saka Tatal, mantan terpidana kasus pembunuhan Vina dan Eki yang mengguncang Cirebon pada 2016, dijadwalkan untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi di Bareskrim Polri pada Selasa, 13 Agustus 2024.
Keputusan ini datang setelah Saka Tatal melaksanakan sumpah pocong sebagai upaya terakhir untuk membersihkan namanya dari tuduhan berat yang selama ini menghantuinya.
Kuasa hukum Saka, Titin Prialiantini, menegaskan bahwa pemeriksaan tersebut berkaitan dengan laporan dugaan keterangan palsu yang diajukan oleh Aep dan Dede.
"Iya benar, besok jam 10 pagi di Bareskrim," kata Titin pada Senin, 12 Agustus 2024.
Ia juga menekankan bahwa kliennya, Saka Tatal, akan memberikan keterangan penuh untuk membantah tuduhan yang mengaitkan dirinya dengan kasus tersebut.
Sebelum jadwal pemeriksaan di Bareskrim, Saka Tatal telah melakukan langkah yang sangat mencolok dan simbolis.
Pada Jumat, 9 Agustus 2024, Saka Tatal melaksanakan sumpah pocong di Padepokan Amparan Jati Cirebon, sebuah upacara yang dipimpin oleh Raden Gilap Sugiono.
Sumpah pocong adalah ritual yang dianggap sebagai cara terakhir untuk membuktikan ketidakbersalahan dan mengungkapkan keadilan.
Dalam upacara sumpah pocong tersebut, Saka Tatal mengungkapkan beberapa klaim yang sangat serius.
Ia menegaskan bahwa selama proses hukum, dirinya mengalami penganiayaan dan tidak mendapatkan perlakuan adil.
Selain itu, Saka Tatal menolak tuduhan pemerkosaan dan pembunuhan terhadap Vina, menyatakan bahwa dirinya tidak terlibat dalam kejahatan tersebut.
Terakhir, ia mengklaim bahwa kasus ini adalah hasil rekayasa, yang melibatkan Iptu Rudiana, seorang perwira polisi yang diduga terlibat dalam penyelidikan kasus tersebut.
Langkah dramatis yang diambil oleh Saka Tatal dengan melakukan sumpah pocong menunjukkan betapa besarnya tekanan yang dihadapinya.
Sumpah ini bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga merupakan bentuk perlawanan terhadap tuduhan yang selama ini menghancurkan hidupnya.
Dengan adanya pemeriksaan yang akan dilakukan di Bareskrim, publik kini menunggu apakah tindakan dramatis ini akan membawa perubahan signifikan dalam kasus yang penuh dengan kontroversi ini.
Keberanian Saka Tatal untuk menghadapi proses hukum dan tantangan berat ini menambah lapisan dramatis dalam perjalanan hukum yang tengah berlangsung, dan masyarakat menantikan hasil dari langkah-langkah hukum yang akan diambil selanjutnya. (*/Shofia)
 
             
                                     
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                  
                                  
                                  
                                  
                                  
                     
                     
                     
                                         
                                