Nasional, gemasulawesi – Saat ini, PDI-P disebutkan sedang melakukan upaya untuk menjalin komunikasi dengan kubu Anies Baswedan dan Cak Imin yang diusung oleh Koalisi Perubahan dan Persatuan atau KPP.
Pengamat politik, Jannus Siahaan, menilai jika usaha yang dilakukan oleh PDI-P tersebut merupakan sebuah taktik jaga-jaga.
Menurut Jannus Siahaan, hal yang dilakukan PDI-P sekarang ini adalah sebagai langkah antisipasi untuk mengamankan suara.
Baca: Ditetapkan Tersangka Kasus Pemerasan, Pihak Firli Bahuri Akui Merasa Keberatan
“Hal ini dilakukan seandainya Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang mereka usung tidak lolos ke putaran kedua pilpres 2024 nanti,” katanya.
Jannus menyebutkan jika berdasarkan analisis yang ada dan tersebar sekarang ini, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD disebutkan memiliki kemungkinan kalah jika berhadapan dengan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Jannus Siahaan menuturkan hal yang menyebabkannya adalah pendukung Anies Baswedan dan Cak Imin yang akan berpindah ke Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka seandainya AMIN tidak lolos ke putaran kedua.
Baca: Masih Memantapkan Jadwal, KPU Ungkap Debat Capres dan Cawapres Akan Digelar Mulai Bulan Desember
Dengan mendekati kubu AMIN, dikatakan Jannus bahwa PDI-P memiliki peluang menjajaki rencana koalisi dengan PKB dan NasDem.
“Menurut penilaian saya, PDI-P memiliki peluang yang cukup besar untuk mendapatkan suara NasDem dan PKB sebagai anggota KPP.
Jannus Siahaan membeberkan jika penyebabnya adalah NasDem dan PKB yang telah berteman dengan PDI-P selama 9 tahun terakhir ini.
Jannus menyampaikan jika terdapat juga logika sebaliknya.
“Yakni jika Ganjar dan Mahfud yang tidak lolos ke putaran kedua, PDI-P yang bisa saja melampiaskan kemarahannya ke Jokowi dan Gibran dapat menyerahkan suaranya ke kubu Anies Baswedan dan Cak Imin,” ucapnya.
Namun, hal itu dikatakan dengan konsesi-konsesi politik tertentu.
Baca: Firli Bahuri Jadi Tersangka, Eks Penyidik KPK Sampaikan Terima Kasih kepada Polda Metro Jaya
Di sisi lain, NasDem membantah jika koalisi AMIN dan Ganjar-Mahfud bersatu untuk melawan Prabowo-Gibran.
Wakil Ketua Umum NasDem, Ahmad Ali, menegaskan AMIN tidak akan pernah bersatu dengan koalisi yang memiliki semangat kemarahan.
“Dan juga yang mempunyai semangat kebencian,” imbuhnya.
Baca: Firli Bahuri Resmi Tersangka, Pengacara Sebut Akan Ikuti Proses Hukum
Ahmad Ali menekankan jika Koalisi Perubahan dan tim Ganjar-Mahfud tidak melakukan komunikasi untuk menetapkan Prabowo-Gibran sebagai musuh bersama.
“Karena sebuah koalisi harus dibangun dengan dasar perasaan yang sama,”pungkasnya. (*/Mey)