Nasional, gemasulawesi – Pada tanggal 26 November 2023, Bawaslu diketahui mengadakan apel siaga pengawasan pemilu 2024 di Monumen Nasional Jakarta atau juga dikenal dengan nama Monas.
Saat menyampaikan pidatonya, Ketua Bawaslu, Rahmat Bagja, menyatakan jika dia telah mendengar dan mengakui jika banyak misinformasi dan disinformasi jika Bawaslu pandang bulu menurunkan alat peraga kampanye.
Dalam kesempatan ini, Ketua Bawaslu, Rahmat Bagja, menegaskan dan memastikan Bawaslu tidak pandang bulu.
Baca: Mahfud MD Sebut Indonesia sedang Tak Baik, TKN Nilai Sebaiknya Mundur dari Jabatan Menkopolhukam
“Saya yakin Bawaslu memiliki orang-orang yang bertanggung jawab dan juga sangat mengerti tentang aturan pemilu,” katanya.
Rahmat Bagja meminta agar para petugas pengawas mendengarkan setiap laporan dan keluhan masyarakat yang berkaitan dengan pemilu 2024.
“Saya juga ingin menghimbau agar dana kampanye partai politik diawasi sesuai dengan aturan penggunaan dana yang berlaku,” ujarnya.
Baca: Jadi Ketua TKD Jawa Barat, Ridwan Kamil Yakin Prabowo dan Gibran Menang 1 Putaran
Bagja menyampaikan Bawaslu telah membentuk tim respons cepat yang memiliki tugas dan dapat merespons temuan dan laporan pelanggaran dengan cepat.
“Juga akan mengkoordinasikan langkah-langkah dan tindakan yang sesuai dengan pelanggaran yang terjadi,” ucapnya.
Bagja menyebutkan kehadiran Menkominfo Budi Arie dalam apel siaga ini agar pengawas pemilu dapat berkoordinasi langsung dengan Kominfo.
“Misalnya jika ada akun-akun yang bermasalah atau medsos yang bermasalah,” tuturnya.
Bagja menghimbau agar para petugas sebaiknya kini lebih fokus pada strategi pengawasan pemilu di ruang publik.
“Saya juga meminta agar para petugas mengawasi interaksi kandidat dengan masyarakat Indonesia dengan cermat,” imbuhnya.
Baca: Ini Profil Firli Bahuri, Mengawali Karier Sebagai Polisi Sebelum Akhirnya Bergabung ke KPK
Diketahui jika jadwal kampanye akan dimulai dari tanggal 28 November 2023 hingga tanggal 10 Februari 2024.
Meskipun jadwal kampanye baru akan dimulai 2 hari lagi, Bawaslu telah menerima beberapa laporan terkait dugaan pelanggaran pemilu yang berasal dari 3 paslon.
Untuk pemilu kali ini, Indonesia memiliki 3 pasangan calon yang dapat dipilih menjadi presiden dan wakil presiden mereka.
Mereka adalah Anies Baswedan-Cak Imin, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Salah satu sidang pelanggaran pemilu yang dilakukan oleh Bawaslu adalah mengenai pantun Cak Imin dan Mahfud MD yang dilakukan keduanya di pengundian nomor urut yang dilakukan saat pengundian nomor urut beberapa waktu yang lalu.
Namun, diketahui jika kini sidang tersebut telah diundur karena pelapor tidak hadir. (*/Mey)