Nasional, gemasulawesi – BMKG memprakirakan sejumlah pesisir di Indonesia mengalami gelombang tinggi yang dapat mengganggu keselamatan pelayaran.
Kondisi ini berpotensi terjadi pada tanggal 6 April hingga 7 April esok.
Masyarakat yang beraktivitas di sekitar pesisir dihimbau BMKG untuk terus waspada dan berhati-hati karena bahaya gelombang tinggi ini.
Baca: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Hingga 3 April 2023, Sulawesi Utara Waspada Gelombang Tinggi
“Kepada masyarakat yang menetap dan beraktivitas di sekitar pesisir dimohon untuk tetap waspada atas potensi terjadinya gelombang tinggi,” kata Eko Prasetyo kepala pusat BMKG Jakarta melansir dari Antara.
Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa gelombang tinggi di perairan Indonesia salah satunya dipicu oleh pola angin.
Indonesia bagian utara memiliki pola angin yang lebih dominan bergerak dari arah barat ke barat laut dengan kecepatan angin antara 5 sampai 30 knot.
Baca: Nelayan Wajib Hati-Hati, Gelombang Tinggi Masih Incar Sultra
Sedangkan Indonesia bagian sealatan memiliki pola angin yang lebih dominan bergerak dari barat daya menuju barat dan kecepatan anginnya mencapai 3 hingga 30 knot.
“Wilayah Indonesia yang memiliki kecepatan angin paling tinggi adalah Laut Banda, perairan Halmahera, Laut Arafuru dan perairan Papua Barat sampai Papua,” ujar Eko Prasetyo menambahkan.
Kondisi ini berimbas pada peningkatan gelombang di perairan Bengkulu, perairan barat Lampung, perairan utara Sabang, Selat Sunda bagian barat, perairan selatan Banten hingga Jawa Timur setinggi 1,25 hingga 2,5 meter.
Baca: Badai Musim Dingin Menyebabkan Amerika Utara Dilanda Badai Salju dan Gelombang Panas
Kondisi yang sama juga berpotensi terjadi di perairan selatan Bali ke Pulau Sumba, Selat Bali menuju Lombok dan Alas bagian selatan, peraira Kupang menuju Pulau Rotte dan Samudra Hindia Selatan Banten menuju NTT.
Sementara itu gelombang setinggi 2,50 sampai 4 meter berpotensi terjadi di Laut Maluku bagian utara, Kepulauan Sangihe menuju Kepulauan Talaud, Laut Halmahera, Laut Banda bagian timur, hingga perairan Kepulauan Aru.
“Gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat menyebabkan keselamatan pelayaran,” pungkas Eko Prasetyo. (*/Yuli Astuti)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News