Mengenal Thalasemia: Salah Satu Penyakit Genetik yang Wajib Diketahui Sebelum Menikah, Menyebabkan Banyak Masalah Kesehatan

Ket Foto: Thalasemia adalah salah satu penyakit yang wajib diketahui sebelum menikah karena dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan (Foto/Freepic)

Kesehatan, gemasulawesi – Thalasemia adalah salah satu penyakit genetik yang mempengaruhi produksi hemoglobin, protein dalam sel darah merah.

Penderita thalasemia mengalami produksi hemoglobin yang abnormal atau kurang, yang dapat menyebabkan anemia yang parah dan masalah kesehatan lainnya.

Thalasemia terjadi ketika ada kerusakan pada gen yang mengendalikan produksi hemoglobin.

Penyakit ini dapat diturunkan dari orang tua yang membawa gen thalasemia ke anak mereka.

Baca: Masayu Anastasia Sebut Mengidap Penyakit Kronis pada Usus Besarnya, Ungkap Dirinya Seringkali Mengonsumsi Makanan Sehat

Jika kedua orang tua membawa gen tersebut, anak memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan bentuk yang lebih parah dari penyakit ini.

Terdapat dua bentuk utama thalasemia, yaitu alfa dan beta dan terjadi ketika gen yang menghasilkan produksi hemoglobin rusak atau hilang.

Gejala thalasemia yang lebih parah dapat mencakup kelelahan, pucat, pertumbuhan terhambat, ikterus (kulit dan mata yang kuning), pembesaran hati dan limpa, serta infeksi yang sering.

Baca: Mengenal Penyakit Stiff Person Syndrome yang Bikin Celine Dion Membatalkan Tur Dunia: Gangguan Neurologis Ditandai dengan Kekakuan Otot

Thalasemia juga dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya seperti osteoporosis, masalah jantung, gangguan reproduksi, dan komplikasi serius pada kehamilan.

Meskipun tidak ada obat untuk thalasemia, terdapat berbagai pendekatan pengelolaan dan perawatan yang dapat membantu meningkatkan kualitas hidup penderita.

Transfusi darah adalah salah satu perawatan utama untuk mengatasi anemia pada thalasemia.

Baca: Cut Meyriska Alami Penyakit Misterius, Sulit Berdiri Tegak Hingga Merasa Tidak Normal Saat Berjalan Kaki

Dalam transfusi darah, darah yang sehat dengan kadar hemoglobin normal ditransfusikan ke pasien untuk meningkatkan jumlah sel darah merah sehat dalam tubuh.

Namun, transfusi darah jangka panjang dapat menyebabkan akumulasi besi berlebih dalam tubuh, sehingga pengelolaan besi yang efektif seperti khelasi besi juga sangat penting.

Selain itu, transplantasi sumsum tulang merupakan opsi yang lebih definitif untuk penyembuhan thalasemia.

Prosedur ini melibatkan penggantian sumsum tulang yang rusak dengan sumsum tulang sehat dari donor yang cocok.

Baca: Nassar Mengaku Akan Penyakit Radang Paru-paru yang Dideritanya Sempat Membuatnya Sulit Bernapas

Transplantasi sumsum tulang dapat menyembuhkan thalasemia pada beberapa pasien, tetapi prosedur ini memiliki risiko dan membutuhkan pemilihan donor yang sesuai.

Penting bagi penderita thalasemia untuk mendapatkan dukungan medis dan psikologis yang memadai.

Konseling genetik dapat membantu individu dan keluarga memahami risiko thalasemia dan mengambil keputusan yang tepat mengenai perencanaan keluarga. (*/AS)

Editor: Muhammad Azmi Mursalim

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News

Bagikan: