Pasokan Bantuan Terhenti, Pusat Distribusi Makanan, Klinik Kesehatan dan Rumah Sakit di Jalur Gaza Kini Dilaporkan Ditutup

Ket. Foto: Klinik Kesehatan dan Rumah Sakit, serta Pusat Distribusi Makanan di Jalur Gaza Kini Dikabarkan Ditutup Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – OCHA, yang merupakan kantor koordinasi bantuan PBB, menyatakan jika pusat distribusi makanan, klinik kesehatan dan rumah sakit ditutup dikarenakan pasokan bantuan makanan yang terhenti.

OCHA menambahkan jika jumlah bantuan kemanusiaan yang masuk ke Jalur Gaza anjlok hingga hampir 70 persen sejak penjajah Israel melancarkan operasinya di Rafah.

“Aliran pasokan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, yang telah tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan yang melonjak, telah turun sekitar 67 persen sejak tanggal 7 Mei 2024,” kata mereka kemarin, tanggal 30 Mei 2024, waktu setempat.

Baca Juga:
Dehidrasi dan Kekurangan Gizi, UNFPA Ungkap Sekitar 18500 Wanita Hamil Melarikan Diri dari Serangan Penjajah Israel di Rafah

Program Pangan Dunia atau WFP mengatakan akses terhadap penyeberangan darat sangat terbatas di bagian selatan Jalur Gaza.

“Sehingga berisiko menyebabkan tingkat bencana kelaparan yang sama seperti yang terjadi di wilayah utara,” ujar mereka.

Diketahui jika penjajah Israel, sebagai kekuatan pendudukan berdasarkan hukum internasional, memikul tanggung jawab untuk memastikan bantuan kemanusiaan yang cukup menjangkau masyarakat Palestina di Jalur Gaza.

Baca Juga:
Beri Peringatan Keras, Blinken Tegaskan Penting untuk Penjajah Israel Memiliki Rencana Mengalahkan Hamas dan Memulihkan Keamanan Gaza

Sementara itu, Kepala Badan Bantuan Pemerintah AS, Samantha Power, mengungkapkan bencana kemanusiaan di Jalur Gaza merupakan yang paling buruk sejak perang dimulai pada tanggal 7 Oktober yang lalu.

Power menuturkan mitra kemanusiaan mereka yang bekerja di Jalur Gaza memberitahu pihaknya bahwa kondisi di Jalur Gaza saat ini lebih buruk dibandingkan dengan yang sebelumnya.

“Distribusi bantuan menjadi sulit dikarenakan invasi dan penyeberangan yang ditutup,” ucapnya.

Baca Juga:
Adanya Zona Penyangga, Wilayah Jalur Gaza Dilaporkan Telah Menyusut Hampir 32 Persen

Samantha Power memaparkan serangan darat pasukan penjajah Israel di Rafah hanya memperburuk situasi.

“Konsekuensi bencana yang telah lama kita peringatkan kini menjadi kenyataan,” tandasnya.

Di sisi lain, unjuk rasa lain terjadi kemarin, 30 Mei 2024, di kota Haifa.

Baca Juga:
Sebut untuk Menghancurkan Kemampuan Hamas, Penjajah Israel Ungkap Perang di Gaza Kemungkinan Akan Berlangsung hingga Akhir Tahun

Polisi penjajah Israel secara paksa membubarkan protes terhadap perang di Jalur Gaza.

Dilaporkan jika beberapa warga Palestina ditangkap dan dimasukkan ke dalam kendaraan polisi.

Jumlah korban tewas sejak dimulainya perang di Jalur Gaza kini mencapai 36.224 warga Palestina dan 81.777 luka-luka. (*/Mey)

Bagikan: