Tempat Lebih dari 1 Juta Rakyat Palestina Berlindung, PM Netanyahu Sebut Penjajah Israel Tidak Akan Biarkan Warga Sipil Terjebak di Rafah

Ket. Foto: Benjamin Netanyahu Menyatakan Penjajah Israel Tidak Akan Membiarkan Warga Sipil Palestina Terjebak di Rafah Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Perdana Menteri penjajah Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan penjajah Israel tidak akan membiarkan warga sipil Palestina terjebak di Rafah, saat pasukan penjajah Israel memulai serangan.

DIketahui jika Rafah merupakan kamp pengungsian terbesar di Jalur Gaza saat ini, yang menjadi tempat lebih dari 1 juta warga Palestina berlindung.

Dalam pernyataan persnya, Benjamin Netanyahu mengatakan tujuan dari penjajah Israel adalah melenyapkan ‘batalyon teroris’ di Rafah.

Baca Juga:
Krisis Kemanusiaan, Benjamin Netanyahu Disebutkan Tidak Ingin Tampil Sebagai Pihak yang Memberikan Kelonggaran kepada Hamas

Hal ini, menurutnya, akan sejalan dengan memungkinkan penduduk sipil meninggalkan Rafah.

“Pada kenyataannya, kami akan membiarkan warga Palestina pergi,” katanya.

Pernyataan Benjamin Netanyahu muncul beberapa jam setelah dia mengatakan di rapat kabinet jika pasukan penjajah Israel akan melanjutkan serangan darat di Rafah, meskipun terdapat kekhawatiran sejumlah pihak jika akan jatuh korban sipil dalam jumlah yang lebih besar.

Baca Juga:
13 Truk Capai Jalur Gaza Utara, Warga Palestina Dilaporkan Rayakan Kedatangan Bantuan Kemanusiaan

Dalam video yang dirilis kantor Perdana Menteri penjajah Israel, Netanyahu menegaskan jika tekanan internasional sebesar apapun tidak akan menghentikan penjajah Israel untuk mewujudkan semua tujuan perang, yaitu melenyapkan Hamas dan mendapatkan para sandera.

“Selain itu, juga memastikan Jalur Gaza tidak lagi menjadi ancaman terhadap para penjajah Israel,” ujarnya.

Netanyahu menambahkan bahwa untuk melakukan semua itu, penjajah Israel juga akan melakukan operasi di Rafah.

Baca Juga:
Perang sedang Berlangsung, 2 Pakar HAM PBB Desak Sejumlah Perusahaan Minyak untuk Kurangi Pasokan ke Militer Penjajah Israel

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, yang diketahui terus memberikan dukungannya terhadap perang penjajah Israel, meskipun ada tuduhan genosida, menyampaikan jika invasi yang dilakukan penjajah Israel ke Rafah akan menjadi ‘garis merah’ tanpa adanya rencana perlindungan untuk warga sipil yang kredibel.

Sebelumnya, Netanyahu mengatakan jika setiap perjanjian perdamaian di Jalur Gaza yang melemahkan penjajah Israel dan membuatnya tidak mampu mempertahankan diri terhadap negara-negara tetangganya yang bermusuhan, tidak dapat diterima oleh penjajah Israel.

Dalam kesempatan yang sama, Benjamin Netanyahu juga mengkritik komunitas internasional yang sedang berusaha untuk menghentikan perang, membuat tuduhan palsu yang ditujukan terhadap penjajah Israel dan juga militer penjajah Israel. (*/Mey)

Bagikan: