Beberapa Kali Pindah, Pengungsi Palestina Ungkap Mereka Hidup dalam Mimpi Buruk

Ket. Foto: Pengungsi Palestina Mengatakan Mereka Kini Hidup dalam Mimpi Buruk (Foto/X/@UNRWA) Source: (Foto/X/@UNRWA)

 

Internasional, gemasulawesi – Salah satu pengungsi di Palestina, Abu Ibrahim, yang sekarang ini tinggal di sebuah tenda pengungsian di kota Rafah yang berada di Jalur Gaza selatan mengatakan kepada awak media jika para pengungsi hidup dalam mimpi buruk yang darinya mereka juga berharap untuk bangun.

Abu Ibrahim mengakui dia telah harus beberapa kali mengungsi karena perang Palestina dari rumahnya yang berada di kota Abasan Al-Jadida yang berada di sebelah timur kota Khan Younis.

Saat ditemui, Abu Ibrahim sedang berusaha untuk menyalakan appi untuknya memasak makanan bagi istri dan juga anak-anaknya.

Baca Juga: Tolak Usulan Israel untuk Bangun Perbatasan Cerdas dengan Jalur Gaza, Mesir Mencapnya Sebagai Penghinaan

Dia meminta wartawan yang menemuinya untuk melihat tangan, mata dan wajahnya yang menjadi hitam karena asap api karena tidak dapat menemukan apapun yang dapat dibakar untuk akhirnya menjadi api.

“Kami hanya dapat menggunakan kertas, jerami dan juga nilon untuk menyalakan api untuk kepentingan kami,” katanya.

Agresi Israel di Jalur Gaza diakui telah banyak membuat banyak orang Palestina menderita dengan lebih dari 20 ribu rakyat Palestina yang tewas dan lebih dari 50 ribu lainnya luka-luka.

Baca Juga: Tewaskan Banyak Rakyat Palestina, Ini Berbagai Senjata Kontroversial yang Digunakan Penjajah Israel dalam Perang Gaza

Abu Ibrahim memaparkan dia meminum air yang terkontaminasi dan juga memakan makanan yang juga terkontaminasi.

“Kami mengetahuinya karena memasaknya dengan menggunakan nilon yang menutupi makanan yang kami masak dengan asap hitamnya,” jelasnya.

Abu Ibrahim melanjutkan jika ini tetap harus mereka lakukan karena tidak memiliki pilihan yang lain dengan anak yang harus diberikan makan.

Baca Juga: Banyak Penderitaan, Pakar Berpendapat Israel Tidak Akan Mencapai Apa yang Tidak Dapat Dicapai Melalui Perang Damai

“Saya selalu berharap jika saya sedang bermimpi dan akan segera bangun, saya juga selalu bertanya-tanya apakah ini mimpi ataukah kenyataan,” akunya.

Abu Ibrahim membeberkan masyarakat Palestina semakin histeris dengan kondisi yang tidak manusiawi yang mereka alami dan juga tidak pernah diharapkan siapapun untuk mengalaminya.

“Ini merupakan mimpi buruk, dan setiap kali kami bergerak, pasukan Israel akan mengebom daerah tempat kami berlindung dan juga menyuruh kami untuk pergi,” terangnya.

Baca Juga: Pejabat Tertinggi Hamas, Ini Tentang Yahya Sinwar yang Jadi Salah Satu Orang Paling Dicari Penjajah Israel

Abu Ibrahim menuturkan dia hanya ingin pulang ke rumah dan hidup seperti orang normal dengan meninggalkan kehidupan tunawisma seperti yang dia alami sekarang. (*/Mey)

Bagikan: