Internasional, gemasulawesi – Beberapa pendapat menyebutkan jika alasan Israel melakukan kejahatan seperti itu terhadap Palestina antara lain karena Israel mengetahui apa yang dunia ketahui, yakni hak berada di pihak Palestina.
Palestina disebutkan memiliki hak-hak yang telah diabaikan selama beberapa dekade ini.
Seorang pakar yang merupakan direktur komunikasi untuk Progressive International, James Schneider, menyatakan jika sebuah resolusi mengikuti hak-hak yang telah ada, maka Israel harus memberikan lebih banyak keuntungan kepada Palestina daripada yang mereka inginkan.
Baca Juga: Bertambah Parah Akibat Perang, Ini Dampak Sampah terhadap Kesehatan dan Lingkungan Warga Palestina
Dia menambahkan bahwa Israel lolos dari kejahatannya karena memiliki bom, peluru, dan dukungan diplomatik dari AS dan bawahan utamanya, termasuk Inggris.
“Situasi ini terdengar menyedihkan karena negara yang paling kuat di dunia sedang mendukung kejahatan-kejahatan yang mengerikan,” ujarnya.
James Schneider melanjutkan jika publik dapat mengubah fakta di lapangan meskipun gerakan untuk hak-hak dan martabat Palestina mungkin tidak memiliki sistem pertahanan berteknologi tinggi untuk melakukan hal ini, namun, publik memiliki 3 alat utama.
“Yang pertama adalah keseimbangan kekuatan moral dalam komunitas internasional sedang berayun dari dunia utara ke dunia selatan,” ucapnya.
Schneider melanjutkan jika alat yang kedua adalah publik dapat melempar pasir ke roda mesin perang Israel.
“Dan yang ketiga, yakni kita dapat meningkatkan dampak politik dan keterlibatan dalam kejahatan Israel di negara-negara utara.
James menuturkan jika menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh YouGov, hanya 8% yang menentang gencatan senjata.
Dia lantas mengambil contoh untuk negara Inggris dengan mengatakan dengan memberikan tuduhan atas kejahatan Israel, media dan kelas politik Inggris menunjukkan bahwa Inggris bukanlah negara yang benar-benar merdeka.
“Konflik ini juga menunjukkan jika Inggris bukanlah negara demokrasi yang sesungguhnya,” terangnya.
Dia menegaskan orang-orang tertentu memperjuangkan pembebasan nasional bagi rakyat Palestina.
“Dan itu sebabnya, kita belum benar-benar bebas sampai Palestina merdeka,” pungkasnya. (*/Mey)