Sempat Pamit Ambil Gaji yang Tertunda, Petugas Keamanan di Palembang Ini Tewas Ditembak Rekan Kerjanya

Tragedi penembakan petugas keamanan di Palembang, tewas oleh rekan kerja. Motif pembunuhan sedang diselidiki. Source: Foto/Ilustrasi/Pexels

Palembang, gemasulawesi - Kasus pembunuhan yang menggemparkan kembali terjadi di Kota Palembang. 

Kali ini, insiden tersebut melibatkan seorang petugas keamanan yang tewas ditembak oleh rekannya sendiri, yang juga bekerja sebagai petugas keamanan. 

Kejadian tragis ini berlangsung di Jalan H Azahari, Kecamatan Kalidoni, pada sebuah hari yang seharusnya berjalan normal. Namun, suasana berubah mencekam saat warga mendengar kabar tentang insiden berdarah tersebut.

Informasi mengenai pembunuhan ini menyebar dengan cepat di kalangan masyarakat sekitar, membuat warga sekitar terkejut dan merasa ngeri. 

Baca Juga:
APBD Provinsi Gorontalo Tahun Anggaran 2025 Ditetapkan dan Disepakati Bersama oleh DPRD serta Pemprov Gorontalo

Tidak lama setelah kejadian, tim penyidik dan petugas medis dari PMI segera tiba di lokasi untuk mengamankan tempat kejadian perkara (TKP) dan mengevakuasi jenazah korban. 

Dengan cepat, tubuh tak bernyawa korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara M Hasan Polda Sumsel untuk dilakukan visum guna mengetahui penyebab pasti kematiannya.

Kabar duka ini langsung sampai kepada keluarga korban, yang tentu saja tidak bisa menahan kesedihan. 

Istri korban, yang mendengar bahwa suaminya telah menjadi korban pembunuhan, segera bergegas ke rumah sakit. 

Baca Juga:
Bekerja Sama dengan Kemenkes yang Disupport SKALA, Dinkes Gorontalo Laksanakan Bimtek Penyusunan PHA dan DHA

Setibanya di sana, ia langsung menemui tubuh suaminya yang sudah terbujur kaku.

Tangisan memilukan pun pecah saat jenazah suaminya diletakkan di kamar forensik RS Bhayangkara M Hasan, menambah suasana duka yang sudah sangat terasa di ruangan tersebut.

Sebelum insiden tragis ini terjadi, korban sempat berpamitan kepada istrinya untuk pergi mengambil gaji yang sudah tertunda selama beberapa bulan. 

Hal ini diungkapkan oleh kakak korban, Ida, yang turut merasa kehilangan atas kepergian adiknya. 

Baca Juga:
Berulah Lagi! WNA Ini Nekad Rampok Mobil di Tengah Kemacetan di Gianyar Bali, Berujung Dikeroyok Warga

"Adik saya tadi berpamitan kepada istrinya, dia bilang mau mengambil gaji yang sudah beberapa bulan belum dibayarkan," ujar Ida, dikutip pada Selasa, 3 September 2024.

Berdasarkan hasil visum yang dilakukan oleh dokter forensik RS Bhayangkara M Hasan Polda Sumsel, ditemukan luka tembak di bagian pipi kiri korban, yang menembus hingga ke belakang kepala. Luka tembak inilah yang diduga menjadi penyebab utama kematian korban. 

Dokter forensik, Indra Nasution, menjelaskan bahwa luka tersebut cukup parah dan menyebabkan korban meninggal seketika di tempat kejadian.

Peristiwa ini tidak hanya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban, tetapi juga menimbulkan keprihatinan di masyarakat mengenai keamanan di lingkungan kerja, terutama di kalangan petugas keamanan. 

Baca Juga:
Begal Menyerang Polisi di Binjai Sumatera Utara, Sepeda Motor dan 2 Ponsel Miliknya Raib Digondol Pelaku, Begini Kronologinya

Penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan oleh pihak kepolisian untuk mengungkap motif di balik penembakan ini dan memastikan bahwa pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal. 

Kejadian ini sekali lagi mengingatkan kita akan pentingnya menjaga hubungan baik antar rekan kerja dan menjaga suasana kerja yang kondusif untuk mencegah terjadinya tragedi serupa di masa depan. (*/Shofia)

Bagikan: