Cianjur, gemasulawesi - Tiga remaja putri dari Cianjur, Jawa Barat, menjadi pusat perhatian setelah berhasil menggagalkan aksi seorang polisi gadungan yang berusaha mencuri telepon genggam milik mereka.
Kejadian ini terjadi setelah tiga remaja putri di Cianjur itu terlibat dalam kejar-kejaran dengan pelaku sejauh 12 kilometer.
Kompol Yayan Suharyana, Kapolsek Sukaluyu, menjelaskan bahwa kejadian dimulai ketika tiga remaja putri, Dirsi (14 tahun), Amira (14 tahun), dan Nasya (14 tahun), merasa curiga dengan perilaku mencurigakan seorang pria yang mengaku sebagai polisi.
Polisi gadungan tersebut tiba-tiba menghentikan mereka di jalan dekat tempat tinggal mereka di Kecamatan Sukaluyu.
Dalam situasi yang tidak biasa, polisi gadungan ini mengancam akan menilang mereka atau meminta maaf dengan syarat menyerahkan telepon genggam milik mereka.
Ketika salah satu dari remaja putri tersebut diminta untuk naik ke sepeda motor pelaku menuju kantor desa, mereka menjadi semakin curiga.
Namun, korban diturunkan di tengah jalan, membuat Amira dan Nasya memutuskan untuk bertindak.
Tanpa ragu, mereka memilih untuk mengejar pelaku dengan menggunakan sepeda motor mereka sendiri.
Pengejaran berlanjut sejauh 12 kilometer, dengan Amira dan Nasya mempertahankan kewaspadaan mereka sepanjang perjalanan.
Akhirnya, mereka berhasil menghentikan polisi gadungan tersebut dengan cara menabrakkan sepeda motor mereka ke sepeda motor pelaku, yang membuat pelaku terjatuh.
Warga sekitar yang melihat kejadian ini segera turun tangan dan berhasil melumpuhkan pelaku sebelum menyerahkannya kepada polisi yang sesungguhnya.
Dalam penangkapan yang dilakukan di Jalan Raya Ciranjang, warga berhasil menangkap Denniz Setiawan dari Kota Cimahi, yang kemudian diserahkan ke Polsek Ciranjang untuk proses hukum lebih lanjut.
Keberhasilan ini tidak hanya berkat keberanian Amira dan Nasya dalam menghadapi situasi yang tidak biasa, tetapi juga berkat respons cepat dan kolaborasi yang baik antara masyarakat dan kepolisian.
Kejadian ini segera menjadi viral di media sosial, dengan banyak orang yang memuji keberanian dan kecerdasan tiga remaja putri ini dalam mengatasi ancaman.
Mereka tidak hanya mampu melindungi diri mereka sendiri dari tindak kriminal, tetapi juga memberikan contoh positif bagi masyarakat tentang pentingnya kewaspadaan dan keberanian dalam menghadapi situasi berbahaya.
“Keren! Remaja putri yang sigap dalam situasi tersebut. Semoga semua tetap sehat ya!” komentar akun @dwi***.
Sebagian lainnya menyoroti seragam satpam yang mirip dengan polisi.
“Banyaknya polisi gadungan disebabkan karena seragam satpam sekarang hampir mirip dengan seragam polisi, sehingga banyak oknum yang memanfaatkan kesempatan ini. Maaf, saya juga pernah menjadi korban oknum seperti itu,” komentar akun @ji***.
Selain itu, keberhasilan Amira dan Nasya juga menunjukkan pentingnya peran aktif masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan mereka.
Dengan respons cepat dan kerja sama antara warga dan kepolisian, kejahatan dapat dicegah atau diatasi dengan lebih efektif. (*/Shofia)