Jember, gemasulawesi - Setelah berlangsungnya investigasi yang mendalam, misteri kematian puluhan ekor kambing yang ditemukan di sungai jurang di Jalur Gumitir, Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Jember akhirnya terkuak dengan rinci.
Kambing-kambing yang ditemukan sudah tak bernyawa, yang jumlah awalnya dilaporkan mencapai 20 ekor, ternyata datang dari Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi.
Menurut Kapolsek Silo, AKP Muhammad Na’i, kambing-kambing Etawa ini seharusnya akan dijadikan hewan kurban di Jakarta.
Rencananya, kambing-kambing ini hendak dibawa ke penampungan di Umbulsari, Jember, sebelum akhirnya diangkut ke Jakarta.
Pada titik awal penyebab kematian kambing, Na’i menjelaskan bahwa peristiwa ini dimulai saat kambing-kambing tersebut diangkut menggunakan truk.
Kambing-kambing ini ditempatkan di atas truk dengan sistem dua susun, menggunakan papan kayu sebagai pemisah antara kambing yang berada di bagian atas dan bawah.
Namun, suatu kecelakaan tak terduga terjadi ketika salah satu kambing di bagian atas jatuh karena papannya yang ambrol.
Kejadian ini menyebabkan kambing-kambing di bawahnya tertimpa hingga mengakibatkan beberapa di antaranya tewas.
Sang sopir truk yang menyadari insiden tersebut kemudian mengambil keputusan untuk membuang bangkai kambing ke dalam jurang sungai di KM 38 jalur Gumitir.
“Alasannya, dia ingin menghindari beban tambahan yang berlebihan pada kendaraan yang dia kendarai, sekaligus menghemat biaya pengiriman,” jelas Na’i.
Ketika ditanya mengapa jurang Gumitir dipilih sebagai tempat pembuangan, sopir tersebut mengungkapkan bahwa lokasinya jauh dari pemukiman penduduk, sehingga pembuangan tersebut tidak mudah terdeteksi.
Meski peristiwa ini menimbulkan keprihatinan besar, Kapolsek Silo menegaskan bahwa penyebab kematian kambing-kambing ini tidak bersumber dari penyakit atau virus hewan.
“Hal ini benar-benar merupakan hasil dari kecelakaan saat proses pengangkutan menuju Jakarta,” tegasnya.
Selain itu, perlu dicatat bahwa kejadian serupa juga tercatat sebelumnya di wilayah Jalur Gumitir masuk wilayah Kalibaru, di mana seorang sopir truk juga membuang 10 ekor kambing mati.
Dalam penanganan kasus ini, pihak berwenang juga menggalakkan penyelidikan yang komprehensif untuk memastikan keamanan dan kesejahteraan hewan-hewan kurban yang hendak diangkut, sebagai upaya untuk menghindari kejadian serupa di masa depan. (*/Shofia)