Geger! Ratusan Driver Ojek Online Geruduk Juru Parkir di Pekanbaru Gegara Tak Terima dengan Perlakuan Buruk yang Dialami Rekannya

Juru parkir di Richese Factory, Pekanbaru, Riau digeruduk ratusan driver ojek online yang tidak terima rekannya jadi korban hingga harus dirawat di rumah sakit. Source: Foto/Tangkap layar Instagram @memomedsos

Pekanbaru, gemasulawesi - Aksi kekerasan yang terjadi di Richese Factory, Pekanbaru, Riau, menimbulkan kecaman dan keprihatinan di kalangan masyarakat, khususnya para driver Ojek Online (Ojol) yang merasa tidak terima dengan perlakuan yang dialami oleh rekannya.

Ratusan driver Ojol mendatangi lokasi tersebut dan mengambil tindakan keras terhadap juru parkir yang diduga melakukan penyiksaan terhadap salah satu rekan mereka.

Jiari, seorang driver Ojol, menjelaskan bahwa insiden pemukulan terjadi pada Kamis, 23 Mei 2024 siang karena rekan mereka tidak mau memberikan uang parkir kepada juru parkir di Richese Factory Panam.

"Kami punya teman yang mendapat order di Richese Factory. Saat dia mau pergi, petugas parkir meminta uang parkir padanya. Tapi, dia menolak memberikan uang parkir," ujar Jiari.

Baca Juga:
Bikin Heboh! Kontes Miss Waria yang Digelar di Lebong Bengkulu Disaksikan oleh Anak-Anak di Bawah Umur, Warganet Kecam Penyelenggara

Meskipun rekan mereka menolak memberikan uang parkir, pelaku tetap memaksa dan mengancam menggunakan senjata tajam dan balok.

Akibatnya, rekan mereka mengalami luka parah di bagian kepala dan harus segera dilarikan ke rumah sakit.

"Korban sekarang sudah dibawa ke rumah sakit karena dia menderita luka parah di kepala. Kepalanya berdarah karena dia diserang oleh petugas parkir itu," lanjutnya.

Kejadian ini menunjukkan betapa pentingnya pengawasan dan pengaturan yang baik terkait tata kelola parkir di tempat umum.

Baca Juga:
Innalillahi! Bayu Pramana, Pekerja dari Perusahaan Mie Instan di Makassar Meninggal Dunia Saat Membersihkan Mikser, Begini Kronologinya

Perlindungan terhadap para pelaku usaha kecil seperti driver Ojol juga menjadi perhatian serius, mengingat mereka sering kali berada dalam situasi yang rentan terhadap perlakuan tidak adil dan kekerasan.

Tindakan kekerasan seperti ini harus dikecam dan pelakunya harus diadili sesuai dengan hukum yang berlaku.

Selain itu, perlu ada langkah-langkah preventif yang lebih efektif untuk mencegah terjadinya kekerasan dan penyalahgunaan kekuasaan di tempat umum, terutama dalam konteks pelayanan transportasi online yang semakin berkembang pesat.

Para pemangku kepentingan, baik dari pemerintah maupun dari industri transportasi online, perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan adil bagi para pelaku usaha kecil seperti driver Ojol.

Baca Juga:
Viral Kisah Pilu Sopiyah! Seorang Wanita di Indramayu yang Rela Ubah Penampilannya Jadi Laki-Laki Agar Bisa Jadi Kuli dan Nafkahi Adiknya

Hal ini termasuk dalam penyediaan tempat parkir yang teratur dan terkelola dengan baik, serta perlindungan terhadap hak-hak dasar para pekerja di sektor ini. (*/Shofia)

Bagikan: