Update! Jumlah Korban Meninggal Dunia Akibat Banjir Lahar Dingin di Sumatera Barat Bertambah Jadi 58 Orang, 35 Hilang dan 1.543 Mengungsi

Banjir lahar dingin yang melanda di Sumatera Barat membuat 58 orang meninggal dunia. Source: Foto/Dok. Basarnas Padang

Sumatera Barat, gemasulawesi - Bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor yang melanda sejumlah daerah di Sumatera Barat beberapa hari lalu menimbulkan dampak yang serius.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letnan Jenderal TNI Suharyanto, menyampaikan bahwa korban meninggal dunia akibat banjir lahar dingin di Sumatera Barat ini terus bertambah.

Berdasarkan data terbaru yang disampaikan BNPB, korban meninggal dunia akibat banjir lahar dingin ini telah mencapai 58 orang, sedangkan korban hilang bertambah menjadi 35 orang dari sebelumnya 27 orang.

Selain itu, 33 warga juga dilaporkan mengalami luka-luka dan saat ini sedang menjalani perawatan akibat banjir lahar dingin yang melanda.

Baca Juga:
Imbas Viralnya Video Siswa SMPN 31 Jalani Ujian di Dermaga, Kapolres Sinjai Gerak Cepat Beri Bantuan Perangkat Wifi dan Kartu Provider

Bencana ini memaksa ribuan keluarga untuk mengungsi, dengan total 1.543 keluarga yang terdampak langsung.

Untuk mengatasi situasi yang mendesak ini, BNPB telah melakukan langkah-langkah konkret di lapangan.

"Kami sangat prihatin dengan dampak yang ditimbulkan oleh bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor di Sumatera Barat. BNPB bersama BPBD setempat sedang melakukan upaya maksimal untuk memberikan bantuan dan bimbingan langsung kepada korban," ujar Letnan Jenderal TNI Suharyanto dalam keterangannya kepada media.

Kepala BNPB juga telah meninjau langsung beberapa titik lokasi terdampak bencana.

Baca Juga:
Viral Aksi Anggota Dishub Medan Diduga Palak Penjual Martabak Hingga Berikan Surat Larangan Berjualan, Begini Kronologinya

Seperti Bukikbatabuah Kabupaten Agam, Pandai Sikek Sepuluh Kota, Lubuk Mata Kuciang, Lembah Anai, Simpang Manunggal, dan Jorong Panti Kabupaten Tanah Datar.

"Kami ingin memastikan bahwa proses penanganan darurat berjalan optimal dan cepat. Tim kami telah bergerak ke beberapa lokasi terdampak untuk memberikan bimbingan dan bantuan langsung," tambah Letnan Jenderal TNI Suharyanto.

Pendataan terus dilakukan untuk menentukan langkah-langkah perbaikan baik dalam jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang.

Pemerintah juga menyiapkan solusi lain seperti perbaikan jalur transportasi, modifikasi cuaca, dan opsi relokasi rumah sebagai upaya pemulihan dari kerusakan akibat bencana ini.

Baca Juga:
Terima Kunjungan Menteri Inggris, Menkominfo Nyatakan Antusiasme untuk Terlibat dalam Diskusi Peluang Kerja Sama di Bidang Digital

Semua langkah ini diambil dengan harapan agar lokasi terdampak dapat segera pulih dan kembali normal.

BNPB terus bekerja sama dengan pihak terkait dan lembaga kemanusiaan lainnya untuk memastikan bahwa bantuan dan bimbingan yang diberikan dapat membantu korban bencana dan mempercepat proses pemulihan. (*/Shofia)

Bagikan: