Sempat Ditutup Akibat Terdampak Erupsi Gunung Ruang dan Tertutup Abu Vulkanik, Bandara Sam Ratulangi Manado Kini Kembali Beroperasi

Bandara Sam Ratulangi Manado kembali aktif beroperasi setelah sebelumnya ditutup akibat terdampak erupsi Gunung Ruang. Source: Foto/Ilustrasi/Freepik

Manado, gemasulawesi - Aktivitas di Bandara Sam Ratulangi (Samrat) kembali normal setelah terdampak erupsi Gunung Ruang di Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut). 

Penutupan Bandara Sam Ratulangi akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang pun kini telah berakhir.

Maya Damayanti, GM Bandara Sam Ratulangi, mengonfirmasi bahwa bandara kembali beroperasi normal setelah penutupan yang disebabkan oleh erupsi Gunung Ruang sejak 30 April 2024 lalu.

Pengoperasian kembali Bandara Sam Ratulangi Manado dilakukan berdasarkan notam dengan nomor A1206/24 yang mengacu pada NOTAMC A1203/24.

Baca Juga:
Sidang Dugaan Tindak Pidana Korupsi Syahrul Yasin Limpo, KPK Akan Menghadirkan 4 Saksi dari Kementerian Pertanian

Sejak dibuka pada Minggu, 5 April 2024 kemarin, terdapat 19 penerbangan Lion PP, dua penerbangan Transnisa menuju Sorong dan Ambon, serta penerbangan Garuda dan Citilink ke Jakarta.

Memiliki ketinggian 725 meter di atas permukaan laut, Gunung Ruang telah mengalami serangkaian erupsi sejak abad ke-19 lalu.

Setiap terjadi letusan, biasanya terjadi awan panas. Oleh karena itu, karakteristik Gunung Ruang yang mengeluarkan awan panas harus diwaspadai.

Erupsi terakhir Gunung Ruang terjadi pada tahun 2002, dan setelah 22 tahun kembali meletus pada tanggal 16 April 2024. 

Baca Juga:
Agar Manfaatnya Dirasakan Masyarakat, Presiden Jokowi Meminta Kepala Daerah untuk Dapat Mengimplementasikan Program Pembangunan

Meskipun demikian, setelah penilaian dan pemantauan yang cermat, Bandara Sam Ratulangi dapat kembali beroperasi normal, memungkinkan kelancaran penerbangan yang direncanakan.

Sebelumnya, penutupan Bandara Sam Ratulangi (Samrat) Manado dilakukan hingga Sabtu sore, 4 April 2024 pukul 18.00 WITA akibat abu vulkanik Gunung Ruang di Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut).

Humas Bandara Bandara Sam Ratulangi, Yanti Pramono, mengonfirmasi bahwa penutupan bandara diperpanjang karena sebaran abu vulkanik Gunung Ruang masih mengancam keselamatan penerbangan di sekitar Bandara Samrat.

Sejak penutupan Bandara Samrat sejak 30 April, lebih dari 104 pesawat dan 11.345 penumpang terdampak, dengan mereka harus mengatur ulang jadwal penerbangan mereka atau mengajukan klaim pengembalian kepada maskapai penerbangan.

Baca Juga:
Soroti Isu Pemberdayaan Wanita, Menlu Retno Marsudi Tekankan Hak Memperoleh Pendidikan untuk Kaum Perempuan Afghanistan di OKI

Yanti Pramono juga menjelaskan bahwa keputusan memperpanjang penutupan Bandara Sam Ratulangi ini didasarkan pada Notam A1170/24 NOTAMR A1160/24 yang mengindikasikan bahwa sebaran abu vulkanik masih berpotensi membahayakan, terutama dapat menyebabkan matinya mesin pesawat. (*/Shofia)

Bagikan:

Artikel Terkait

Berita Terkini