Faktor Cuaca dan Kelembapan Udara Sulit Dikendalikan Manusia, Dinkes Jakarta Barat Meminta Masyarakat untuk Semakin Mewaspadai DBD

Ket. Foto: Dinkes Jakarta Barat Meminta Warga untuk Semakin Waspada terhadap DBD Source: (Foto/iStock/@ertyo5)

Jakarta Barat, gemasulawesi – Dinas Kesehatan Jakarta Barat meminta masyarakat untuk semakin waspada terhadap DBD.

Hal tersebut, menurut Dinas Kesehatan Jakarta Barat, dikarenakan faktor cuaca dan juga kelembapan udara di daerah Jakarta Barat yang potensial sebagai tempat perindukan untuk nyamuk Aedes aegypti.

Dr Arum Ambarsari, yang merupakan Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jakarta Barat, menyampaikan kewaspadaan dari masyarakat sangat penting dikarenakan faktor cuaca dan kelembapan udara yang sulit untuk dikendalikan oleh manusia.

Baca Juga:
Peringatan May Day, Sekitar 5 Ribu Buruh dari Karawang Dilaporkan Berangkat ke Jakarta untuk Mengikuti Unjuk Rasa di Depan Istana Negara

Dia menegaskan hal itu sulit untuk dihindari.

Dalam keterangannya kemarin, 1 Mei 2024, Dr Arum Ambarsari meminta agar masyarakat melakukan langkah antisipasi dengan melakukan 3 M, yakni menguras, mengubur dan menutup.

“Masyarakat dapat meminimalisir tempat perindukan dari nyamuk dengan cara melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan melakukan 3M,” ujarnya.

Baca Juga:
Terdampak Erupsi Fase Kedua Gunung Ruang di Kepulauan Sitaro, BNPB Ungkap Ada 12 Ribu Warga yang Harus Dievakuasi

Saran lainnya dari Dr Arum Ambarsari adalah warga diminta waspada jika ada anggota keluarga mereka yang mengalami demam lebih dari 3 hari.

“Sebaiknya, diminta untuk segera melakukan pemeriksaan darah,” katanya.

Arum menekankan jangan menunda-nunda dikarenakan penyakit DBD justru mencapai titik kritisnya saat demam telah mulai turun dari hari ke-4 dan 5.

Baca Juga:
Merupakan Kloter Pertama, Lebih dari 2 Ribu Calon Jemaah Haji Tangerang Siap untuk Diberangkatkan ke Tanah Suci pada 13 Mei

“Selanjutnya dapat terjadi syok dan kematian,” ucapnya.

Menurut Dr Arum Ambarsari, meskipun jumlah kasus DBD di rumah sakit di Jakarta Barat cenderung menurun di bulan April, namun, jumlah itu masih terhitung tinggi jika dibandingkan dengan tahun 2023 lalu.

“Di bulan Januari 2024, kasus DBD di Jakbar sekitar 94 kasus, yang kemudian meningkat drastis hingga 249 kasus di bulan Februari dan bertambah lagi di bulan Maret menjadi 629 kasus,” ungkapnya.

Baca Juga:
AirNav Indonesia Umumkan 7 Bandara di Sulawesi Ditutup Sementara Akibat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

Dr Arum Ambarsari memaparkan jika kasus DBD sedikit menurun di bulan April dengan 572 kasus.

“Namun, di tahun 2023 lalu, kasus DBD di bulan Januari sekitar 132 kasus, yang menurun di bulan Februari menjadi 94 kasus,” jelasnya.

Dia menambahkan kasus DBD kembali meningkat di bulan Maret menjadi 105 kasus dan bertambah kembali di bulan April 2023 menjadi 125 kasus DBD. (*/Mey)

Bagikan: