Toko Online Menjamur, Pedagang Pakaian di Sejumlah Pasar Tradisional Kebumen Mengeluh Sepi Pembeli Menjelang Idul Fitri 2024

Ket. Foto: Sejumlah Pedagang Pakaian di Beberapa Pasar Tradisional Kebumen Mengeluhkan Sepinya Pembeli Menjelang Perayaan Idul Fitri Tahun 2024 Source: (Foto/Pinterest/@hassnabenhassine6)

Kebumen, gemasulawesi – Menjelang hari raya Idul Fitri tahun 2024, sejumlah pedagang pakaian di beberapa pasar tradisional di Kebumen, Jawa Tengah, mengeluhkan sepinya pembeli.

Menurut para pedagang pakaian di Kebumen, Jawa Tengah, tersebut, sepinya konsumen yang datang ke toko mereka dikarenakan menjamurnya toko onlien yang menyebabkan masyarakat enggan berbelanja di pasar tradisional.

Berdasarkan laporan hari Minggu kemarin, tanggal 31 Maret 2024, beberapa toko pakaian yang berada di Pasar Tumenggungan, Kebumen, terlihat sepi, meski Idul Fitri akan dirayakan sebentar lagi.

Baca Juga:
Antisipasi Kemacetan, PT Waskita Sriwijaya Tol Aktifkan Sementara 22 KM Jalan Tol di Jalintim Sumatera

Disebutkan jika biasanya menjelang Idul Fitri seperti sekarang ini, para pedagang pakaian di pasar-pasar tradisional akan ramai oleh pembeli atau konsumen yang sengaja datang untuk membeli baju Lebaran, baik untuk sendiri ataupun untuk keluarga mereka.

Salah seorang pedagang pakaian di Pasar Tumenggungan, Sukirman, mengatakan jika sepinya pembeli yang datang untuk membeli baju Lebaran karena banyaknya toko online yang membuat konsumen memilih cara yang lebih praktis.

Sukirman menuturkan jika untuk harga pakaian menjelang Idul Fitri seperti sekarang relatif stabil.

Baca Juga:
Sudah Mencapai Titik Aman, Sudin Gulkarmat Jakarta Timur Nyatakan Proses Pendinginan Gudang Peluru Bogor Telah Selesai Dilakukan

“Untuk sepinya pembeli, itu baru beberapa tahun ini sepi,” katanya.

Dia menambahkan dikarenakan biasanya tidak seperti ini, maka dia menduga jika toko online yang membuat pasar tradisional sepi.

Hal yang senada juga diungkapkan oleh salah satu pedagang sandal dan sepatu di Pasar Tumenggungan, Sarifah.

Baca Juga:
Kebakaran Gudang Amunisi Daerah di Ciangsana Bogor, Pangdam Jaya Pastikan Tidak Ada Prajurit TNI yang Terluka

Dalam kesempatan tersebut, Sarifah menyampaikan jika sepinya pembeli telah terjadi sejak 2 tahun yang lalu, yakni pada masa setelah pandemi Covid 19 melanda dunia dan Indonesia.

“Bahkan, kadang dalam 1 bulan, saya tidak mendapatkan 1 pun pembeli,” ujarnya.

Dia mengakui jika toko online lebih berpengaruh dibandingkan toko-toko offline.

Baca Juga:
Perayaan Idul Fitri 2024, KAI Daop 1 Jakarta Prediksi Puncak Arus Mudik Terjadi pada Tanggal 8 hingga 9 April 2024

Sarifah menuturkan jika saat awal Covid 19 merebak, situasi belum seperti sekarang, namun, kondisi sepi pembeli yang dialaminya ini telah terjadi 2 tahun.

“Belum laku sama sekali,” akunya.

Para pedagang tersebut menyatakan jika mereka hanya dapat pasrah dengan situasi seperti sekarang dan berharap pemerintah dapat turun tangan untuk membantu pasar tradisional kembali ramai. (*/Mey)

Bagikan: