Sulawesi Selatan, gemasulawesi – Australia menjadi penyebab cuaca Ekstrem yang masih terus berlangsung di Sulawesi Selatan (Sulsel) selama beberapa hari ini. Bagaimana mungkin Australia bisa menjadi penyebab cuaca ekstrem di Sulsel.
Menurut Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi Kilimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah IV Makassar Yudha cuaca ekstrem di Sulsel disebabkan tekanan rendah di Australia bagian Utara, hal ini berpengaruh terhadap kecepatan angin di Sulsel.
Rezky Yudha mengatakan, terjadi peningkatan kecepatan angin mulai dari wilayah Sulsel hingga ke perairan Arafura, sehingga membentuk membentuk daerah-daerah konvergensi diantara wilayah Sulawesi Selatan dan perairan Arafuru.
Baca: Prakiraan Cuaca di Wilayah Kepulauan Bangka Belitung 10 Februari 2023
“Posisi madden julian oscillation (MJO) menjadi salah satu faktor peningkatan curah hujan di Sulsel, sekarang ini posisi MJO ada pada kuadrat 4 dan 5,” jelas Rezky.
Rezky kembali menerangkan, posisi MJO memberi kontribusi pada proses pembentukan awan hujan di Sulsel atau wilayah Indonesia tengah dan timur. Di sisi lain cuaca ektrem terjadi lantara kelembapan udara yang meningkat.
Berdasarkan hasil pencatatan BMKG kelembapan BMKG di Sulsel sampai lapisan 700 milibar. Ketiga faktor ini mendukung pem,bentukan awan-awan hujan secara signifikan di wilayah Sulsel, khususnya bagian selatan Sulsel.
Baca: Provinsi Sulawesi Selatan Masih Dihantui Cuaca Ekstrem Selama Seminggu Kedepan
“Sementara dalam pantauan kami bagian utara Sulsel relatif aman,” beber Rezky.
Rezky melanjutkan, sejak Senin 13 Februari 2023 laporan rekapan curah hujan berada di atas 150 milimeter per hari, sehingga masuk dalam kategori cuaca ektrem.
Sampai saat ini hujan dengan intensitas ringan hingga lebat disertai kilat dan angin kencang masih terus berlansung. Diperkirakan puncak cuaca ekstrem diakhir Februari atau awal bulan Maret.
Baca: Daftar Perkiraan Cuaca di Wilayah Kepulauan Bangka Belitung 9 Februari 2023
“Kami pun meminta masyarakat agar selektif mengolah informasi, sebab banyaknya informasi bohong ataupun hoax tentang kondisi cuaca di Sulsel.
Rezky juga meminta masyarakat terus memperbaharui informasi cuaca dari BMKG, selain itu pula masyarakat diminta agar selalu waspada terhadap bencana hidrometeorologi
“Kami pun meminta masyarakat agar selektif mengolah informasi, sebab banyaknya informasi bohong ataupun hoax tentang kondisi cuaca di Sulsel,” tutupnya. (*/NRL)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News