Gorontalo, gemasulawesi - Sebuah video yang memperlihatkan penemuan uang palsu pecahan Rp 50.000 di Rumah Sakit Aloei Saboe, Kota Gorontalo, Sulawesi Selatan, mendadak menjadi viral di media sosial.
Kejadian ini mencuri perhatian warga setelah seorang pengguna Facebook, @Ismail Katili, mengunggah video yang menunjukkan dua lembar uang dengan nominal tersebut.
Dalam keterangan video, disebutkan bahwa salah satu dari uang itu diduga palsu. Video tersebut langsung menyebar dengan cepat, mendapatkan banyak komentar, dan dibagikan oleh banyak orang, menambah kegemparan terkait peredaran uang palsu di daerah tersebut.
Menurut Ismail Katili, yang mengunggah video tersebut, penemuan uang palsu tersebut terjadi saat ia dan rekannya, Randa, membantu keluarga pasien yang baru saja meninggal dunia di rumah sakit.
Sebagai ucapan terima kasih, keluarga pasien memberikan uang kepada mereka.
Namun, uang yang diberikan kepada Randa ternyata tidak asli. Ismail mengungkapkan bahwa mereka baru menyadari bahwa uang itu palsu saat mereka membeli makanan di kantin rumah sakit.
Ketika uang tersebut terkena air, cetakan pada uang tersebut mulai luntur, menandakan bahwa uang tersebut bukanlah uang asli.
Kejadian itu membuat mereka khawatir dan segera memeriksa uang yang mereka terima dengan cara menerawangnya di bawah sinar matahari.
Setelah diperiksa lebih lanjut, ternyata benar uang itu palsu karena selain luntur setelah terkena air, ukuran uang tersebut sedikit lebih kecil dibandingkan dengan uang asli.
Penemuan uang palsu itu segera memicu reaksi dari warga sekitar yang khawatir akan peredaran uang palsu di daerah mereka.
Pihak kepolisian setempat juga segera merespons kejadian ini dan mulai melakukan penyelidikan untuk mengungkap asal-usul peredaran uang palsu tersebut.
Ismail dan rekannya, bersama dengan pihak berwenang, kini tengah mengumpulkan bukti lebih lanjut untuk mengungkap jaringan yang terlibat dalam peredaran uang palsu ini.
Dengan beredarnya informasi tentang penemuan ini di media sosial, masyarakat diharapkan lebih berhati-hati dalam menerima uang, terutama yang tampak mencurigakan.
Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih teliti dalam memeriksa uang yang diterima, karena uang palsu seringkali sulit dikenali tanpa pemeriksaan yang teliti.
Ke depannya, polisi berencana untuk memperluas penyelidikan dan mengidentifikasi siapa yang bertanggung jawab atas peredaran uang palsu tersebut.
Sebagai langkah pencegahan, warga diminta untuk selalu memeriksa keaslian uang dengan berbagai cara, seperti menerawangnya di bawah sinar matahari atau menggunakan alat pemeriksa uang palsu yang tersedia. (*/Shofia)