Misterius! 80 Kambing di Ponorogo Mendadak Mati Tanpa Gejala Penyakit, Warga Alami Kerugian hingga Rp200 Juta

Ilustrasi. Puluhan kambing di Ponorogo mati mendadak akibat cuaca ekstrem. Kerugian peternak mencapai Rp 200 juta.
Ilustrasi. Puluhan kambing di Ponorogo mati mendadak akibat cuaca ekstrem. Kerugian peternak mencapai Rp 200 juta. Source: Foto/Pexels

Ponorogo, gemasulawesi - Puluhan hewan ternak kambing di Dusun Pohijo, Desa Pomahan, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, mati mendadak selama sebulan terakhir. 

Hingga awal Januari 2025, tercatat 80 kambing mati tanpa gejala yang jelas. Fenomena ini membuat peternak mengalami kerugian besar hingga mencapai Rp 200 juta.

Kasus kematian misterius ini pertama kali dilaporkan pada awal Desember 2024, ketika beberapa peternak mendapati kambing mereka mati tiba-tiba. 

Pandi, salah satu warga setempat, kehilangan tujuh kambing dalam waktu singkat. Ia mengungkapkan, kambing-kambingnya sebelumnya sehat dan tidak menunjukkan tanda-tanda sakit. 

Baca Juga:
Denny Siregar Soal Kabar PAN yang Pastikan Usung Prabowo di 2029: Kerja Dulu yang Bener, Gak Usah Kejauhan

"Saya kaget karena semuanya mati begitu saja. Awalnya saya kira ada yang salah dengan makanan, tetapi ternyata kambing tetangga juga mengalami hal yang sama," ujar Pandi, dikutip pada Sabtu, 4 Januari 2025.

Sri Asih, peternak lainnya, juga menjadi korban fenomena ini. Seluruh kambingnya mati mendadak hanya dalam beberapa hari. 

Menurutnya, kejadian ini sangat meresahkan karena kambing-kambing yang mati tidak menunjukkan gejala penyakit sebelumnya.

"Sepertinya bukan karena makanan, karena saya selalu menjaga kualitas pakan mereka. Mungkin memang ada penyakit atau pengaruh cuaca," ungkap Sri Asih.

Baca Juga:
Guntur Romli Soroti Jokowi yang Dianggap Malaikat Oleh Pendukungnya: Dikit Lagi Disamain dengan Tuhan

Kasus serupa juga dialami Herninatun yang kehilangan 16 kambingnya hanya dalam satu malam. Bahkan, kambing yang hendak ia jual di pasar mati saat perjalanan. 

"Tidak ada tanda-tanda sakit sebelumnya, semuanya terlihat sehat. Tapi begitu sampai di pasar, semuanya mati," tuturnya.

Kabid Peternakan dan Perikanan Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo, Siti Barokah, memastikan bahwa kematian kambing ini bukan disebabkan oleh Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). 

Menurutnya, cuaca ekstrem yang melanda wilayah tersebut menjadi penyebab utama.

Baca Juga:
Said Didu Minta Publik Jangan Terlalu Gembira usai MK Hapus Syarat Ambang Batas Pencalonan Presiden, Begini Alasannya

"Cuaca ekstrem membuat dedaunan dan rumput menjadi terlalu basah dan kaya air. Hal ini memicu timpahan pada rumen kambing, yaitu pembentukan gas berlebih yang akhirnya menekan organ vital seperti jantung dan paru-paru," jelas Siti Barokah.

Siti menambahkan, gas yang terbentuk di dalam tubuh kambing tidak dapat dikeluarkan dengan cepat, sehingga menyebabkan kematian mendadak. 

"Kami sudah memberikan sosialisasi kepada peternak untuk menghindari pemberian pakan yang terlalu basah, terutama saat musim hujan," lanjutnya.

Kematian mendadak ini membuat banyak peternak trauma. Warga di Dusun Pohijo kini memilih untuk tidak memelihara kambing lagi. 

Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Membakar Rumah-Rumah di Sekitar RS Al-Awda di Jalur Gaza Utara

Sebagian kandang telah dikosongkan, dan beberapa peternak mempertimbangkan untuk beralih profesi guna menghindari kerugian lebih lanjut.

Dinas Pertanian Ponorogo mengimbau peternak untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap pakan ternak, menjaga kebersihan kandang, serta memonitor kesehatan hewan secara berkala. 

Pemerintah daerah juga berencana melakukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan tidak ada faktor lain yang memengaruhi fenomena ini.

Selain itu, langkah-langkah pencegahan seperti pemberian pakan kering dan perlakuan khusus terhadap pakan basah sedang disosialisasikan kepada peternak. 

"Kami harap ini bisa meminimalisir risiko kematian mendadak pada kambing di masa mendatang," tutup Siti Barokah. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave

Viral Petugas Jaga di Pelabuhan Bakauheni Lampung Dapat Todongan Senpi Oleh Pengemudi Mobil, Begini Kronologinya

Viral aksi pengemudi mobil menodogkan senjata api atau senpi kepada petugas yang berjaga di pos parkir pelabuhan Bakauheni Lampung

Satuan Brimob Polda Sulawesi Tengah Raih Predikat Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi Tahun 2024

Predikat Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi atau WBK tahun 2024 diraih oleh Satuan Brimob Polda Sulawesi Tengah.

Kepala Kanwil Kemenag Sulteng Sebut Indonesia Diproyeksikan Menjadi Kiblat Kerukunan Dunia

Indonesia disebutkan Kakanwil Kementerian Agama Sulawesi Tengah diproyeksikan menjadi kiblat kerukunan dunia.

Mabuk Berat! Pemuda di Sleman Mengamuk karena Kuah Gulai Habis, Karyawan Rumah Makan Padang Ini Jadi Korban Penganiayaan

Viral insiden pemuda mengamuk di rumah makan Padang Sleman karena kuah gulai habis. Berikut kronologi lengkapnya.

Tragis! Kecewa Karena Diputuskan, Pria Mabuk di Sukabumi Nekat Bakar Rumah Kekasihnya, Ini Tindakan Polisi

Pria di Sukabumi bakar rumah kekasih akibat sakit hati. Polisi buru pelaku, ini fakta lengkap kejadian tragisnya.

Berita Terkini

wave

Nama Wagub Sulteng Terseret Dugaan Kasus Makelar Proyek RSUD Undata Palu, Renny Lamadjido: Saya Tegaskan Itu Tidak Benar

Wagub Sulteng Reny A Lamadjido bantah terlibat dalam kasus dugaan makelar proyek di RSUD Undata Palu yang melibatkan Indrawarti.

Menghadirkan Komedi yang Lebih Meledak dari Film Pertamanya, Inilah Sinopsis Film Agak Laen: Menyala Pantiku

Film Agak Laen akan mendapat bagian kedua berjudul Agak Laen: Menyala Pantiku, yang diklaim akan lebih kocak dari film pertamanya

Akun FB Anonim Ungkap Kuasa Staff Mengatur Proyek di RSUD Undata Palu, Indrawati: Itu Fitnah

Nama Indrawati diungkap akun FB anonim sebagai pengatur proyek di RSUD Undata, disebut sebagai penentu rekanan sekaligus pengumpul fee.

KLH Tegas Tangani Kasus Impor Limbah B3 PT Esun, Pastikan Penegakan Hukum dan Perlindungan Lingkungan

KLH tindak impor limbah B3 ilegal PT Esun di Batam, tekankan bahaya kesehatan, lingkungan, dan komitmen Konvensi Basel.

Forensik Ungkap Luka di Tubuh AR (8) yang Ditemukan Tewas di Kamar Kos Jakarta Utara

Polisi dan RS Polri ungkap hasil forensik kematian AR (8) di kos Penjaringan, dengan luka serius dan investigasi lanjutan.


See All
; ;