Bikin Geger! 2 Oknum Ormas Ini Copot Label Masakan Padang dari Rumah Makan karena Pemilik Bukan dari Sumatera Barat

Video viral ormas razia rumah makan Padang milik non-Padang menuai kontroversi, aksi ini dikecam publik.
Video viral ormas razia rumah makan Padang milik non-Padang menuai kontroversi, aksi ini dikecam publik. Source: Foto/Tangkap layar TikTok @dancukjaran5

Padang, gemasulawesi - Sebuah video organisasi masyarakat (ormas) yang merazia rumah makan Padang viral di media sosial dan membuat publik heboh. 

Video tersebut menampilkan aksi dua anggota ormas yang mencopot stiker “Masakan Padang” di etalase rumah makan. 

Aksi ini dilakukan oleh dua anggota ormas dengan alasan karena rumah makan tersebut tidak dikelola oleh orang asli Padang. 

Tindakan ini segera menuai reaksi keras dari netizen yang mempertanyakan dasar hukum dan moralitas di balik razia ini. 

Baca Juga:
Warga Sipil di Baalbek Lebanon Diperintahkan Penjajah Israel Mengungsi sebelum Serangan Udara

Video yang diunggah oleh akun TikTok @dancukjaran5 ini mendapat respons negatif dari netizen yang mempertanyakan apakah benar diperlukan latar belakang asli Padang untuk berjualan masakan Padang. 

“Orang Padang jualan di Pulau Jawa gimana?” tulis salah satu pengguna TikTok, mengkritisi razia yang dilakukan.

Komentar netizen lain juga tak kalah geram. Seorang pengguna menyebut, “Kalau gitu semua rumah makan harus sesuai asal daerah dong? Terlalu berlebihan.” 

Bahkan ada yang menyatakan bahwa tindakan tersebut mirip bentuk diskriminasi, dan menganggap ormas tidak seharusnya berwenang melakukan razia hanya berdasarkan faktor etnis. 

Baca Juga:
Petani Palestina di Tepi Barat Diserang oleh Pemukim Penjajah Israel saat sedang Memetik Buah Zaitun

Ada pula yang menilai tindakan itu malah akan merusak citra masakan Padang di kalangan masyarakat luas. 

"Bukannya malah bangga makanan khas Padang bisa dinikmati dan dikenal luas? Aneh aja ormas seperti itu,” tambah netizen lain.

Diskusi semakin memanas di kolom komentar, dengan berbagai pendapat yang memperdebatkan peran ormas dalam kasus ini.

Banyak yang menilai bahwa ormas seharusnya tidak menghalangi usaha kuliner lintas budaya, apalagi tanpa adanya dasar hukum yang kuat. 

Baca Juga:
Gelapkan Dana Desa hingga Rp1,1 Miliar! Mantan Kades di NTT Resmi Jadi Tersangka, Ditahan di Rutan Kefamenanu

Beberapa netizen mendesak pemerintah setempat untuk turun tangan guna memastikan tidak ada tindakan semena-mena seperti ini lagi. 

“Negara kita kan negara hukum, bukan hukum ormas. Mending diurus yang benar-benar masalah,” ucap komentar lain, menyindir peran ormas yang dianggap berlebihan dalam kasus ini.

Fenomena ini sekaligus mengangkat perdebatan mengenai kebebasan berusaha dan peran label etnis dalam bisnis kuliner. 

Banyak yang berpendapat bahwa kuliner khas daerah seperti masakan Padang seharusnya terbuka untuk siapa saja yang ingin menyajikan dan menikmatinya. 

Baca Juga:
Viral! Truk Limbah PLTU Sukabumi Dibawa Kabur Pria Diduga ODGJ, Tabrak Pagar Sekolah dan Terperosok ke Jurang

Tindakan sewenang-wenang ini hanya akan menciptakan batasan tidak sehat dalam industri kuliner yang seharusnya inklusif dan bebas dari diskriminasi.

Banyak juga yang menyayangkan insiden ini dan berharap agar tidak ada lagi kejadian serupa. Keanekaragaman kuliner di Indonesia sudah seharusnya dinikmati tanpa memandang asal muasal. 

Kolaborasi budaya dalam bidang kuliner dapat memperkaya khazanah masakan Indonesia, bukan malah dibatasi hanya untuk mereka yang memiliki latar belakang tertentu. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave

Gelapkan Dana Desa hingga Rp1,1 Miliar! Mantan Kades di NTT Resmi Jadi Tersangka, Ditahan di Rutan Kefamenanu

Terlibat skandal korupsi, mantan Kades di NTT yang diduga gelapkan Rp1,1 miliar dana desa kini resmi jadi tersangka.

Viral! Truk Limbah PLTU Sukabumi Dibawa Kabur Pria Diduga ODGJ, Tabrak Pagar Sekolah dan Terperosok ke Jurang

Aksi pria diduga ODGJ bawa truk PLTU, rusak sekolah hingga viral di media sosial. Begini kronologinya.

Terbongkar! Pria Penyandera Anak di Pos Polisi Pejaten Ternyata Residivis Kasus Berat, Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

Kasus penyanderaan anak di Pejaten, pelaku ternyata residivis yang sudah berulang kali tersangkut kasus berat dan kembali ditahan.

Kronologi TNI AL Gagalkan Penyelundupan WNA China dari Malaysia ke Batam, Sempat Lepaskan Tembakan Saat Kejar Pelaku

TNI Angkatan Laut menggagalkan upaya penyelundupan WNA China dari Malaysia ke Indonesia melalui Batam, begini kronologinya

Viral Motor Mahasiswi Hilang di Perpustakaan Lampung Meski Ada Penjaga, Korban Menangis Sembari Tunjukkan Kartu Parkir

Seorang mahasiswi kehilangan sepeda motor di Perpustakaan Lampung viral, pihal keamanan Perpus tidak mau bertanggung jawab

Berita Terkini

wave

Duka Santri Buduran Sidoarjo, Pesantren Al-Khoziny Runtuh Telan Korban Jiwa

Runtuhnya bangunan pondok pesantren Al-Khoziny menyisakan trauma mendalam bagi santri yang sedang menimba ilmu disana.

Inilah Sinopsis Film Wind Breaker Versi Live Action, Diadaptasi dari Komik Jepang Populer

Setelah animenya, manga Wind Breaker akan mendapat adaptasi live action, menceritakan kehidupan Haruka Sakura

Pelindo Pastikan Pelabuhan Pulau Baai Aman Pasca Senggolan MT Kencana Express dan CSD Costa Fortuna 3

Insiden kapal di Pulau Baai ditangani cepat, aktivitas pelabuhan tetap lancar, normalisasi alur dan keselamatan dijaga ketat.

KLH Gagalkan Masuknya 73 Kontainer Limbah Elektronik Ilegal Asal AS, Seluruhnya Akan Dikembalikan ke Negara Asal

Kementerian Lingkungan Hidup menggagalkan impor ilegal 73 kontainer limbah elektronik asal Amerika Serikat.

Ekonom EVIDENT Bantah MBG Sebabkan Kenaikan Harga Ayam, Soroti Biaya Pakan dan Struktur Peternakan

Ekonom EVIDENT Institute menjelaskan kenaikan harga ayam lebih dipengaruhi biaya pakan dan faktor struktural, bukan program MBG.


See All
; ;