Tangerang, gemasulawesi - Kebakaran besar terjadi di sebuah pabrik yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol, Perumnas 1, Karawaci, Tangerang, pada Senin, 28 Oktober 2024.
Peristiwa ini menarik perhatian warga setempat, yang merekam kobaran api dan kepulan asap tebal yang membumbung tinggi di langit.
Video kebakaran tersebut kemudian diunggah ulang di akun media sosial Twitter atau X @bacottetangga__, hingga menjadi viral dan menarik perhatian warganet.
"Astaghfirullahal'adzim, ngeri banget itu apinya," tulis balasan komentar dari akun X @dje*** menanggapi video kebakaran pabrik di Karawaci yang diunggah @bacottetangga__.
"emang pabrik apa itu gede banget apinya," balasan lain dari akun Twitter @ltr***.
Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang, pabrik yang terbakar merupakan tempat penyimpanan bahan kimia dan makanan ringan.
Dilansir dari laman resmi Tangerang Kota, BPBD Kota Tangerang menanggapi cepat insiden ini dengan mengirimkan 80 personel dan 21 unit mobil pemadam kebakaran untuk memadamkan api.
Selain itu, lima unit bantuan mobil pemadam juga dikerahkan dari Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan untuk membantu penanganan di lokasi kejadian.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangerang, Ubaidillah Ansar, menyatakan bahwa pihaknya menerima laporan sekitar pukul 16.30 WIB.
Ia juga menyampaikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun api melahap habis seluruh barang yang ada di dalam gudang.
Ubaidillah pun mengimbau masyarakat sekitar agar tetap waspada dan menjaga jarak aman.
“Korban jiwa tidak ada, tetapi kami minta masyarakat yang berada di sekitar pabrik dan gudang untuk berhati-hati dan menjaga jarak aman. Dikhawatirkan ada potensi ledakan susulan akibat bahan kimia yang terbakar,” tegasnya.
Dugaan sementara penyebab kebakaran adalah percikan api dari salah satu mesin yang kemudian menyambar bahan kimia di pabrik tersebut.
Kebakaran ini memperlihatkan betapa pentingnya sistem keamanan pabrik, terutama yang menyimpan bahan berbahaya, untuk mencegah insiden serupa di masa mendatang.
Dengan begitu, diharapkan insiden serupa dapat dicegah atau diminimalisir dampaknya di masa mendatang. (*/Risco)