Lumajang, gemasulawesi – Gunung Semeru yang mempunyai ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut atau mdpl mengalami erupsi pada hari Senin, tanggal 30 September 2024, pagi.
Petugas pos pengamatan Gunung Semeru, Yadi Yuliandi, dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang pada hari Senin, tanggal 30 September 2024, mengatakan erupsi Gunung Semeru terjadi pada pukul 06.50 WIB.
Yadi Yuliandi menyatakan tinggi kolom letusan erupsi Gunung Semeru yang merupakan gunung paling tinggi di Pulau Jawa tersebut teramati 400 meter di atas puncak.
Kolom abu Gunung Semeru teramati petugas memiliki warna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah barat.
Dia mengatakan erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 137 detik.
Berdasarkan catatan petugas, Gunung Semeru sempat mengalami erupsi pada pukul 01.00 WIB hari yang sama, tetapi visual letusan gunung tidak teramati.
Baca Juga:
OJK Sulutgomalut Sebut Fungsi Intermediasi Perbankan Sulawesi Utara Dinilai Stabil hingga Juni 2024
Gunung Semeru hingga kini masih berstatus waspada sehingga PVMBG memberikan rekomendasi, yaitu masyarakat dilarang melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 kilometer dari puncak atau pusat erupsi.
“Masyarakat juga boleh melakukan aktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena rawan bahaya lontaran batu pijar,” ujarnya.
Dia menambahkan selain itu, warga juga perlu waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.
Hal ini meliputi sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Kembar, Besuk Sat, dan Besuk Bang.
Sebelumnya, pada tanggal 14 September 2024, Gunung Semeru di Lumajang juga mengalami erupsi.
Dalam rekaman CCTV, terlihat abu vulkanik yang memiliki warna putih kelabu muncul dari kubah lava.
Menurut laporan dari pos pantau PVMBG, erupsi terjadi pada pukul 06.37 WIB dengan kolom abu yang mencapai ketinggian 700 meter di atas puncak Gunung Semeru.
Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 108 detik. (*/Mey)