Manado, gemasulawesi – Kepala OJK atau Otoritas Jasa keuangan Sulawesi Utara Gorontalo Maluku Utara atau Sulutgomalut, Robert Sianipar, menyampaikan fungsi intermediasi perbankan Sulawesi Utara dinilai stabil dan baik hingga bulan Juni 2024.
Dalam keterangannya di Manado pada hari Senin, tanggal 30 September 2024, Robert Sianipar menyatakan hal ini tercermin dari nilai loan deposit rasio atau LDR dan non performing loan atau NPL yang stabil.
Robert Sianipar menyebutkan NPL perbankan Sulawesi Utara masih berada di bawah angka 5 persen, yaitu 24,7 persen.
NPL atau non performing loan yang berada di angka ini menandakan bahwa kesadaran nasabah atau masyarakat mengembalikan pinjaman mulai meningkat.
“LDR perbankan Sulawesi Utara berada pada angka 162,51 persen,” ujarnya.
LDR yang berada di atas 100 menandakan penyaluran kredit lebih besar dibandingkan dengan penghimpunan dana pihak ketiga atau DPK.
Dikutip dari Antara, dia menyampaikan LDR memperlihatkan seberapa jauh tingkat likuiditas suatu bank.
Dia menyatakan penyaluran kredit perbankan Sulawesi Utara hingga bulan Juni 2024 mencapai 51,78 triliun rupiah.
“Sedangkan penghimpunan dana pihak ketiga sebesar 32,69 triliun rupiah,” ucapnya.
Baca Juga:
Usut Kasus Pembubaran Acara Silaturahmi Diaspora di Kemang Jakarta Selatan, 2 Tersangka Ditahan
Di sisi lain, Ketua KPU Sulawesi Utara, Kenly Poluan, menyampaikan institusinya melakukan identifikasi persoalan teknis penyelenggaraan Pemilu yang telah dilaksanakan.
Dia mengatakan karena itu, perlu adanya evaluasi terhadap tahapan yang telah dan sementara berlangsung.
Dia menuturkan KPU Sulawesi Utara mengadakan FGD atau Focus Group Discussion yang mengagendakan penyusunan laporan evaluasi Pemilu tahun 2024.
Baca Juga:
Aksi Brutal 3 Pria di Banyuwangi Resahkan Warga, Rusak hingga Curi Properti di Beberapa Sekolah
“Dan diharapkan dapat melakukan identifikasi masalah teknis dalam penyelenggaraan Pemilu di wilayah Provinsi Sulawesi Utara,” ungkapnya.
Dia menambahkan selain itu, dapat merumuskan solusi agar pelaksanaan Pemilu di masa mendatang dapat berjalan lebih baik dan juga efektif.
Sejumlah narasumber hadir dalam FGD itu seperti Tenaga Ahli KPU RI, Nanang Indra, perwakilan NGO/Penggiat Pemilu, Rikson Karundeng, pewakilan anggota KPU Provinsi Sulawesi Utara periode sebelumnya, Ardiles Mewoh, dan akademisi Ferry D Liando. (Antara)