Jakarta Utara, gemasulawesi — Aksi tawuran kembali terjadi di wilayah Jakarta, kali ini di Jalan Kepanduan, Penjaringan, Jakarta Utara.
Peristiwa tersebut melibatkan dua kelompok massa yang terlibat bentrok hingga mengganggu lalu lintas di sekitar lokasi kejadian.
Tidak hanya memicu keributan, tawuran ini juga sempat viral di media sosial setelah beberapa pengguna mengunggah video aksi tersebut yang memperlihatkan beberapa orang mengacungkan senjata tajam.
Bentrokan yang terjadi di jalan utama ini membuat kendaraan yang melintas terpaksa menghentikan laju mereka, menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengendara dan warga sekitar.
Baca Juga:
Kontroversi Aksi Geng PMI di Jepang, DPR RI Desak KBRI Segera Ambil Langkah Tegas Ini
Menanggapi kejadian tersebut, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam memberikan pernyataan resmi mengenai pemicu tawuran yang terjadi pada Rabu malam itu.
Menurut Ade Ary, bentrokan tersebut terjadi akibat kesalahpahaman yang melibatkan kedua kelompok massa.
Pihaknya kini telah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap motif yang lebih rinci serta memastikan pelaku utama di balik bentrokan tersebut.
"Dari keterangan saksi bahwa kejadian tersebut dipicu karena salah paham," ujar Ade Ary Syam pada Jumat, 6 September 2024.
Ia menambahkan bahwa polisi telah mengidentifikasi beberapa orang yang terlibat dalam tawuran dan akan segera memprosesnya secara hukum.
Selain mengganggu keamanan di kawasan tersebut, bentrokan ini juga memakan korban luka.
Kombes Pol Ade Ary mengungkapkan bahwa setidaknya satu orang dengan inisial K mengalami luka serius akibat bentrokan tersebut.
Korban dilaporkan menderita luka robek di bagian kepala atas dan luka busur di lengan kiri. Kondisi korban saat ini telah mendapatkan penanganan medis.
Baca Juga:
Tentara Penjajah Israel Dikabarkan Melarang Delegasi Menteri Palestina Mengunjungi Jenin Tepi Barat
"Korban mengalami luka robek di bagian kepala atas, luka busur di lengan kiri," jelas Ade Ary lebih lanjut.
Saat ini, pihak kepolisian tengah melakukan penyelidikan untuk memastikan pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam insiden ini.
Polisi juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah terpancing emosi yang bisa memicu konflik serupa di kemudian hari.
Kasus ini menjadi salah satu contoh bahwa kesalahpahaman bisa berujung pada kekerasan yang berbahaya jika tidak segera diselesaikan.
Peristiwa tawuran di Jalan Kepanduan menambah daftar panjang aksi tawuran yang terjadi di Jakarta, terutama di kalangan kelompok pemuda.
Polisi berharap masyarakat lebih proaktif dalam menjaga perdamaian dan mencegah terjadinya bentrokan serupa di masa mendatang. (*/Shofia)