Jakarta Barat, gemasulawesi - Viral di berbagai platform media sosial sebuah video yang menampilkan aksi kekerasan terhadap sebuah mobil sedan mewah.
Kejadian pengerusakan mobil ini dilaporkan terjadi di wilayah Cengkareng, Jakarta Barat.
Dalam video tersebut, sekelompok orang terlihat berusaha merusak sebuah mobil mewah hingga menyebabkan kerusakan yang cukup parah pada bagian kaca dan bodi kendaraan.
Peristiwa ini menjadi sorotan setelah video tersebut tersebar luas di media sosial.
Dalam rekaman video, massa tampak melakukan aksi vandalisme dengan menggunakan berbagai benda, seperti helm dan batu, yang dilemparkan dengan keras ke arah kaca mobil hingga pecah.
Salah satu anggota massa bahkan terlihat menaiki bagian atas mobil tersebut, menunjukkan eskalasi amarah dan frustasi yang sedang terjadi.
Sopir dari mobil sedan mewah tersebut ternyata masih berada di dalam kendaraan selama insiden berlangsung.
Beberapa orang dari kerumunan massa terlihat mencoba memaksa pengemudi keluar dari mobil dengan menggunakan kata-kata kasar dan ancaman.
Sopir tersebut tampaknya tidak melakukan perlawanan dan tetap berada di balik kemudi, sementara situasi di luar kendaraan semakin memanas.
Saat dikonfirmasi terkait insiden yang menghebohkan ini, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Cengkareng, Komisaris Polisi (Kompol) Hasoloan Situmorang, memberikan penjelasan mengenai kronologi kejadian.
Menurutnya, insiden ini bermula dari kesalahpahaman yang terjadi di lokasi.
Warga setempat menduga bahwa sopir sedan mewah tersebut berniat melarikan diri setelah terlibat dalam kecelakaan kecil di mana mobilnya menyerempet sebuah warung yang berada di lokasi kejadian.
“Awalnya, pengemudi kendaraan roda empat tersebut menyerempet warung di tempat kejadian perkara (TKP). Warga yang berada di sekitar lokasi menduga bahwa pengemudi tersebut berusaha kabur, sehingga mereka mengambil tindakan untuk menghadang mobil tersebut,” ujar Hasoloan saat memberikan keterangan kepada media.
Setelah insiden berlangsung, pihak kepolisian segera turun tangan untuk mengamankan situasi.
Menurut Hasoloan, kasus ini telah diselesaikan secara damai melalui jalur kekeluargaan.
Namun demikian, pihak kepolisian tetap membuka pintu bagi siapa pun yang merasa dirugikan dan ingin melaporkan insiden tersebut ke pihak berwenang.
"Petugas lapangan kami sudah melakukan pengecekan ke tempat kejadian perkara dan mendapatkan informasi dari keamanan setempat bahwa kedua belah pihak yang terlibat sepakat untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan. Namun, kami juga menyampaikan bahwa jika ada pihak yang ingin membuat laporan resmi kepada kepolisian, mereka dipersilakan untuk mendatangi Polsek Cengkareng atau unit kecelakaan lalu lintas terkait," tambahnya.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa kesalahpahaman yang terjadi di tempat umum dapat dengan cepat memicu kekerasan, terutama ketika orang-orang terlibat mengambil tindakan tanpa memahami situasi secara keseluruhan. (*/Shofia)