Gorontalo, gemasulawesi – Menurut laporan, BPS mencatat persentase penduduk miskin di Provinsi Gorontalo di bulan Maret 2024, yakni 14,57 persen, menurun sekitar 0,58 persen dari bulan Maret tahun 2023.
Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif, mengatakan jika secara umum, tingkat kemiskinan di Provinsi Gorontalo di periode bulan September 2016 hingga Maret 2024 menurun, baik dari sisi persentase dan juga jumlahnya.
Menurut Mukhamad Mukhanif, pandemi Covid-19 yang mencapai puncaknya di periode bulan September tahun 2020 hingga bulan Maret 2021 mengakibatkan tingkat kemiskinan di Provinsi Gorontalo mengalami kenaikan.
“Penurunan tingkat kemiskinan paling signifikan terjadi di bulan September tahun 2018, yaitu 0,98 persen dibandingkan bulan Maret tahun 2018,” katanya pada tanggal 5 Juli 2024.
Dia menambahkan di bulan September tahun 2021, tingkat kemiskinan menurun dibandingkan bulan Maret tahun 2021.
“Di bulan Maret tahun 2022, tingkat kemiskinan di Provinsi Gorontalo meningkat dibandingkan dengan bulan September tahun 2021,” ujarnya.
Dikutip dari Antara, Mukhamad Mukhanif mengungkapkan di bulan September tahun 2022, tingkat kemiskinan kembali baik jika dibandingkan bulan Maret tahun 2022.
“Dan kembali menurun di bulan Maret tahun 2023,” ucapnya.
Mukhanif menyatakan di bulan Maret tahun 2024, tingkat kemiskinan menurun dibandingkan bulan Maret tahun 2023.
Baca Juga:
Berfungsi Sebagai Pusat Big Data, Diskominfo Makassar Sebut dalam Waktu Dekat Akan Hadir Marvec
“Jumlah penduduk miskin di Provinsi Gorontalo di bulan Maret tahun 2024 mencapai 177.99 orang,” ungkapnya.
Menurutnya, jika dibandingkan dengan bulan Maret tahun 2023, jumlah penduduk miskin menurun 5.720 orang.
Mukhamad Mukhanif memaparkan menurut wilayah tempat tempat tinggal, di bulan Maret 2023 dibandingkan bulan Maret 2024, jumlah penduduk miskin perkotaan mengalami kenaikan sebanyak 1.380 orang.
“Sedangkan di wilayah perdesaan menurun sebanyak 7.070 orang,” tuturnya.
Untuk persentase kemiskinan, Mukhanif menyampaikan persentase kemiskinan di perkotaan naik dari 4,47 persen menjadi 4,77 persen.
“Sementara di perdesaan, turun dari 23,73 persen menjadi 22,97 persen,” pungkasnya. (Antara)