Internasional, gemasulawesi – Baru-baru ini, Menteri Luar Negeri Turkiye, Hakan Fidan, menyampaikan peringatannya jika akan ada bencana besar yang terjadi di Jalur Gaza.
Menurut Menteri Luar Negeri Turkiye, Hakan Fidan, bencana besar tersebut dikarenakan bantuan kemanusiaan yang tidak diberikan.
Selain itu, Menteri Luar Negeri Turkiye, Hakan Fidan, juga mendesak tindakan dari dunia internasional agar kelaparan dan wabah penyakit disandera.
Baca Juga:
Bertambah, Austria dan Jepang Kini Ikut Tangguhkan Pendanaan untuk UNRWA
“Bantuan kemanusiaan dan juga pasokan medis yang sekarang ini tidak diizinkan untuk masuk ke Jalur Gaza saat ini adalah indikasi dari adanya bencana besar di dalam Jalur Gaza,” katanya.
Diketahui jika sejak agresi yang dilakukan di tanggal 7 Oktober 2023 lalu, penjajah Israel menjadikan Jalur Gaza sebagai target utama mereka dalam perang Palestina.
Fidan menambahkan jika setelah menyaksikan hilangnya ribuan nyawa rakyat Palestina di depan mata, kini dunia juga dihadapkan kepada situasi yang mengerikan yang diderita oleh rakyat Palestina yang harus bergulat dengan ancaman penyakit dan kelaparan.
“Dunia internasional harus mengambil tindakan pencegahan untuk mencegah berbagai bencana yang tidak diinginkan terjadi pada rakyat Palestina,” ujarnya.
Dia melanjutkan jika kelaparan dan juga penyakit epidemi dapat memusnahkan jutaan rakyat Palestina yang disandera.
Hakan Fidan menekankan diperlukan adanya alternatif yang lain untuk penyaluran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Dia memaparkan jika mengingat puluhan ribu rakyat Palestina yang dibunuh, maka dunia saat ini sedang menghadapi tragedi di tingkat lain.
Di sisi lain, terdapat laporan yang menyatakan jika di Paris terjadi pembicaraan antara Direktur CIA, William Burns, dan pejabat senior dari Mesir, Qatar dan juga penjajah Israel.
Pembicaraan tersebut dilaporkan untuk membahas tentang perjanjian gencatan senjata untuk perang yang hingga kini masih berlangsung di Palesina.
Laporan yang sama menyebutkan jika pihak berwenang Prancis juga akan dilibatkan dalam pembicaraan yang lain dengan keempatnya.
Pembicaraan dengan pihak berwenang Prancis adalah untuk mencapai kesepakatan yang diperlukan yang termasuk dengan gencatan senjata dan pembebasan para tawanan. (*/Mey)