Sulawesi Selatan, gemasulawesi – Pada tanggal 10 Desember 2023, diperkirakan wilayah Sulawesi Selatan akan mengalami dampak cuaca ekstrem yang patut diwaspadai.
Ancaman cuaca ekstrem ini diprediksi akan terjadi pada malam hari, menimbulkan potensi risiko yang perlu diantisipasi oleh masyarakat Sulawesi Selatan.
Meski demikian, perlu dicatat bahwa beberapa daerah di Sulawesi Selatan juga akan mengalami guyuran hujan, dengan pola yang berbeda pada pagi, siang dan malam hari.
Pagi hari diperkirakan akan hujan akan mengguyur ke beberapa wilayah di Sulawesi Selatan, termasuk Bantaeng, Barru, Benteng, Bulukumba, Enrekang, Jeneponto, Makassar, Maros, Palopo, Pangkajene dan Kepulauan, Pare-Pare, Sidenreng, Sinjai, Sungguminasa, Takalar dan Watan Soppeng.
Prakiraan ini menunjukkan bahwa sejumlah daerah akan mengalami curah hujan di awal hari, mengingat pentingnya masyarakat untuk mengantisipasi dampak potensial yang mungkin timbul akibat kondisi cuaca ini.
Sementara itu, siang hari di Sulawesi Selatan diperkirakan akan didominasi oleh hujan yang melibatkan seluruh wilayah di provinsi tersebut.
Dengan adanya curah hujan di sepanjang hari, perlu kewaspadaan ekstra terutama terkait potensi banjir atau genangan air.
Masyarakat di daerah-daerah ini disarankan untuk mengambil langkah-langkah pencegahan dan memastikan kesiapannya dalam menghadapi potensi dampak cuaca yang lebih intens pada siang hari.
Pada malam hari, sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan masih diperkirakan akan mengalami hujan.
Baca Juga: Peringatan Bahaya Cuaca Ekstrem: Sulawesi Selatan Waspada Menghadapi Ancaman pada 7 Desember 2023
Daerah-daerah seperti Watan Soppeng, Takalar, Sungguminasa, Sidenreng, Rantepao, Pinrang, Pare-Pare, Pangkajene dan Kepulauan, Palopo, Masamba, Maros, Malili, Makassar, Makale, Jeneponto, Enrekang, Benteng dan Barru, berdasarkan informasi dari BMKG, dapat mengalami kondisi cuaca yang basah pada malam hari.
Informasi cuaca ekstrem ini memberikan gambaran yang jelas tentang variasi pola hujan yang diharapkan di berbagai wilayah Sulawesi Selatan selama periode tersebut.
Oleh karena itu, kesiapan dan perencanaan yang baik di tingkat individu, keluarga dan pemerintah setempat menjadi kunci untuk mengurangi risiko dan merespons potensi dampak negatif dari kondisi cuaca yang tidak biasa ini.
Masyarakat diharapkan untuk terus memantau perkembangan informasi cuaca terkini dan mengambil tindakan preventif sesuai dengan panduan yang diberikan oleh otoritas terkait guna menjaga keselamatan dan kesejahteraan bersama. (*/Riski Endah Setyawati)