Nasional, gemasulawesi - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, akhirnya memberikan tanggapan atas kabar batalnya investasi besar-besaran dari perusahaan elektronik asal Korea Selatan, LG, di Indonesia.
Diketahui bahwa LG semula direncanakan akan menggelontorkan dana sebesar Rp 129 triliun untuk membangun rantai pasok baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di Tanah Air.
Namun, rencana tersebut ternyata urung terealisasi dan sempat menjadi perbincangan hangat di berbagai kalangan, terutama menyangkut masa depan industri EV nasional.
Prabowo sendiri menanggapi kabar ini dengan sikap yang tenang dan optimistis. Ia menegaskan bahwa Indonesia tetap dalam kondisi yang kuat meskipun investasi dari LG tidak jadi dilakukan.
Baca Juga:
Dapat Sanksi dari Kemendagri, Bupati Indramayu Lucky Hakim Wajib Melakukan Hal ini Selama Tiga Bulan
Menurutnya, sebagai negara besar, Indonesia tetap memiliki daya tarik tersendiri di mata investor global.
Prabowo juga menyebut bahwa prospek Indonesia dalam sektor industri dan teknologi masa depan tetap menjanjikan.
Kepercayaan diri itu diungkapkannya di tengah kekhawatiran sejumlah pihak bahwa batalnya investasi LG bisa berdampak signifikan terhadap pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
"Pasti ada (investor pengganti), tenang saja, Indonesia besar, Indonesia kuat, Indonesia cerah," jelas Presiden Prabowo pada Selasa 22 April 2025.
Pernyataan Presiden ini sekaligus menjadi sinyal bahwa pemerintah tetap berkomitmen untuk membangun ekosistem kendaraan listrik nasional, sekalipun tanpa keterlibatan LG.
Prabowo percaya bahwa dengan kondisi politik dan ekonomi yang relatif stabil, Indonesia akan terus menarik minat para investor global, termasuk dalam proyek-proyek strategis seperti pengembangan baterai EV.
Bagi Prabowo, kegagalan satu investor bukanlah akhir dari segalanya, melainkan bagian dari dinamika dunia investasi yang fluktuatif.
Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah tetap membuka peluang bagi investor lain yang memiliki visi sejalan dalam mendukung transisi energi dan inovasi teknologi di Indonesia.
Dengan tetap menjaga optimisme dan membuka peluang kerja sama baru, Indonesia dinilai masih memiliki posisi yang kuat.
Terlebih lagi, berbagai kebijakan strategis dan insentif terus digulirkan pemerintah untuk mempercepat pertumbuhan industri kendaraan listrik nasional, sehingga peluang investasi tetap terbuka lebar bagi pelaku usaha global lainnya. (*/Risco)