Nasional, gemasulawesi - Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Indonesia, Mahfud MD menyoroti respons Presiden Tiongkok, Xi Jinping dalam merespons kebijakan tarif Amerika Serikat (AS).
Diketahui bahwa ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok kembali meningkat setelah kedua negara saling menaikkan tarif terhadap barang impor satu sama lain.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, lebih dulu memicu ketegangan dengan menaikkan tarif terhadap sejumlah barang dari Tiongkok hingga mencapai 145 persen.
Kebijakan ini langsung memicu reaksi dari Presiden Tiongkok, Xi Jinping, yang menegaskan bahwa negaranya tidak gentar menghadapi tekanan tersebut.
Sebagai balasan, pemerintah Tiongkok pun mengumumkan kenaikan tarif terhadap barang-barang asal Amerika Serikat menjadi 125 persen.
Langkah ini menandai berlanjutnya pola saling serang tarif yang telah berlangsung selama beberapa tahun terakhir antara dua negara ekonomi terbesar di dunia.
Pernyataan Xi Jinping yang menyebut bahwa Tiongkok “tidak takut” menghadapi perang dagang menjadi sinyal kuat bahwa pemerintahannya akan tetap tegas dan mempertahankan kepentingan nasional di tengah tekanan global yang ada.
Menanggapi dinamika tersebut, Mahfud MD memberikan komentar positif terhadap respons Presiden Xi Jinping.
Dalam akun X pribadinya @mohmahfudmd, Mahfud menyatakan bahwa langkah Xi Jinping sangat kuat dan meyakinkan dalam menghadapi tekanan dari Amerika Serikat.
"Respons Presiden RRT Xi Jinping atas kebijakan tarif Presiden USA Donald Trump sangat gagah dan percaya diri. Selain membanggakan rakyat RRT respons Jinping itu juga mewakili perasaan masyarakat internasional." Tulis cuitan Mahfud MD di akun X resminya @mohmahfudmd pada Sabtu 12 April 2025.
Pujian dari Mahfud MD tersebut mencerminkan apresiasi terhadap gaya kepemimpinan Xi Jinping yang dianggap tidak hanya membela kepentingan negaranya, tetapi juga menyuarakan sikap tegas yang dirasakan sebagian masyarakat internasional.
Dalam konteks geopolitik global, respons seperti ini dinilai mampu memperkuat posisi suatu negara dalam negosiasi ekonomi dan politik yang melibatkan kekuatan besar dunia.
Perang dagang antara AS dan China sendiri telah menjadi sorotan selama bertahun-tahun, memengaruhi kestabilan pasar global dan jalur rantai pasok internasional.
Kenaikan tarif yang dilakukan kedua negara akan berdampak pada harga barang, ekspor-impor, serta pertumbuhan ekonomi secara global. (*/Risco)