Dorong Pemerintah Indonesia Lawan Kebijakan Tarif Impor Amerika Serikat, Adi Prayitno: Kita Bangsa Strong

Tangkap layar video yang menampilkan pengamat Adi Prayitno sedang menyampaikan penjelasan Source: (Foto/YouTube/@Adi Prayitno Official)

Nasional, gemasulawesi - Pengamat politik Adi Prayitno mendorong pemerintah Indonesia untuk bersikap tegas dalam merespons kebijakan dagang terbaru Amerika Serikat (AS) yang dinilai merugikan. 

Hal ini disampaikan Adi melalui unggahan di akun Instagram resminya @adiprayitno.official, merespons pengumuman Presiden AS Donald Trump yang secara mengejutkan memberlakukan tarif impor baru terhadap sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Trump menyebut kebijakan tersebut sebagai bagian dari "Liberation Day", yakni strategi ekonomi besar yang bertujuan membebaskan AS dari ketergantungan terhadap barang-barang impor.

Dalam pidatonya, Trump menegaskan bahwa seluruh barang impor kini dikenai tarif dasar sebesar 10 persen.

Baca Juga:
Kuasa Hukum Korban Yakin Oknum TNI AL Lakukan Pembunuhan Berencana Terhadap Jurnalis Kalsel, Begini Alasannya

Namun, negara-negara dengan defisit perdagangan besar terhadap AS, termasuk Indonesia, mendapat tambahan tarif sehingga total mencapai 32 persen.

Kebijakan ini langsung mengundang reaksi keras dari berbagai negara, termasuk sejumlah mitra dagang utama AS yang merasa dirugikan oleh langkah sepihak ini.

Adi Prayitno menanggapi dengan menyatakan bahwa Indonesia tidak boleh diam. Ia menilai Indonesia merupakan bangsa yang kuat dan memiliki kemampuan untuk memberikan respons yang setara terhadap tekanan dagang dari AS.

"Indonesia harus balas kebijakan dagang Amriki. Kita bangsa setrong. Urusan melawan kita jagonya. Tunduk ditindas atau bangkit melawan," tulis Adi Prayitno di unggahannya.

Baca Juga:
Denny Siregar Nilai Hidayat Nur Wahid Cuma Cari Muka usai Minta Presiden Tetapkan 3 April Sebagai Hari NKRI

Adi juga mengunggah sejumlah pemberitaan yang menunjukkan bahwa negara lain seperti Prancis dan Kanada telah berani mengambil sikap balasan terhadap kebijakan dagang AS.

Pernyataan Adi ini mendapat beragam tanggapan dari warganet.

Banyak yang mendukung seruannya agar Indonesia menunjukkan sikap tegas dalam menghadapi kebijakan perdagangan global yang dinilai tidak adil.

Salah satu pengguna Instagram dengan akun @teg*** menuliskan, “Setuju dng pak Adi, lawan itu kebijakan tarif AS,” menunjukkan dukungan penuh terhadap langkah perlawanan yang diusulkan.

Baca Juga:
Eks Stafsus Bantah Narasi Kemenkeu RI Tak Pernah Lapor Penggunaan Uang Hasil Pajak, Sebut Realisasi APBN Selalu Dirilis

Namun di sisi lain, ada pula warganet yang pesimis terhadap kemungkinan pemerintah mengambil langkah berani.

Salah satunya akun @pre*** menyampaikan keraguannya terhadap keberanian pemerintah.

“Jgn berharap benyak pd pemerintah saat ini, nyali tak sesuai pangkat,” tulisnya, menyiratkan ketidakpercayaan terhadap kapasitas pemerintah dalam mengambil sikap yang tegas.

Isu kebijakan dagang ini memang bukan sekadar persoalan ekonomi, tetapi juga berkaitan erat dengan politik luar negeri dan posisi tawar Indonesia di kancah global.

Tindakan sepihak yang diambil oleh AS memaksa negara-negara terdampak untuk mengevaluasi kembali hubungan dagang dan strategi diplomasi mereka. (*/Risco)

Bagikan: