Ferdinand Hutahaean Nilai Nama Baik UGM Telah Tercoreng Karena Isu Ijazah Palsu Jokowi Masih Jadi Sorotan

Tangkap layar video yang menampilkan Ferdinand Hutahaean sedang menyampaikan penjelasan Source: (Foto/Instagram/@ferdinand_hutahaean)

Nasional, gemasulawesi - Polemik mengenai dugaan ijazah palsu milik mantan Presiden Joko Widodo kembali mencuat ke publik dan kali ini mendapat sorotan dari politisi PDI Perjuangan, Ferdinand Hutahaean.

Dalam pernyataannya, Ferdinand mengaku kecewa terhadap Universitas Gadjah Mada (UGM), yang selama ini dikenal sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia.

Ia mengatakan bahwa reputasi UGM kini turut terdampak akibat tidak kunjung selesainya isu mengenai keaslian ijazah Jokowi.

Ferdinand awalnya memuji UGM sebagai kampus ternama yang menjadi tujuan favorit para calon mahasiswa.

Baca Juga:
Jubir Istana Sebut Hilirisasi Jadi Jalan keluar Hadapi Tarif Impor AS, Rocky Gerung: Betul-betul Super Dungu itu

Namun, ia menilai bahwa nama besar kampus tersebut saat ini sedang berada dalam sorotan negatif karena belum mampu memberikan klarifikasi yang dianggap memuaskan terkait ijazah Jokowi. 

"Universitas Gadjah Mada menurut saya saat ini namanya tercoreng akibat tidak kunjung jelasnya ijazah Joko Widodo, yang sudah pernah menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia selama 10 tahun," kata Ferdinand dalam pernyataannya.

Ferdinand menilai, isu ini tidak akan pernah benar-benar selesai selama Jokowi tidak menunjukkan bukti fisik yang valid seperti hard copy ijazah maupun salinan skripsi yang bisa diverifikasi.

Ferdinand menyebut bahwa ketidakjelasan itu memicu spekulasi liar di tengah masyarakat dan membuat perdebatan seputar keaslian ijazah mantan presiden terus berlanjut.

Baca Juga:
Dokter Tifa Beberkan Bukti Otentik yang Bikin Skripsi Jokowi Bisa Disebut Palsu, Nama Dekan Jadi Sorotan Utama

"Menjadi misteri karena sampai hari ini perdebatan tentang ijazah asli Jokowi masih terus tidak pernah berhenti, dan konyolnya Jokowi tidak pernah mampu menujukkan hard copy ijazahnya dan tidak mampu menunjukkan skripsinya," jelasnya.

Ferdinand juga menyinggung bahwa pihak kampus UGM pernah memberikan klarifikasi atas isu tersebut, namun menurutnya, penjelasan yang disampaikan tidak memberikan kejelasan yang cukup bagi publik.

Ia menganggap bahwa klarifikasi tersebut tidak disertai dengan bukti otentik seperti dokumen fisik yang bisa dilihat dan diverifikasi oleh publik.

Hal inilah yang kemudian membuat Ferdinand menganggap penjelasan dari UGM belum memenuhi harapan masyarakat luas.

Baca Juga:
Nilai Kondisi Negara dan Rakyat Memburuk, Said Didu Minta Presiden Prabowo Segera Lepas dari Pengaruh Jokowi

"Dan nama baik UGM, meskipun UGM telah menjelaskan ijazah Jokowi tetapi tidak pernah clear penjelasannya, karena tidak menujukkan bukti yang valid," jelas Ferdinand menutup pernyataannya.

Ia berharap agar UGM bisa lebih transparan dalam menyikapi isu ini agar nama baik kampus tidak terus dirugikan. (*/Risco)

Bagikan: