6 Fakta Baru Terkait Viralnya Kasus Ketua OSIS SMAN 1 Cawas di Klaten yang Meninggal Dunia Usai Diceburkan ke Kolam Saat Rayakan Ulang Tahun

Berikut 6 fakta baru soal tewasnya Ketua OSIS SMAN 1 Cawas seusai diceburkan ke kolam. Source: Foto/Instagram @undercover.id

Nasional, gemasulawesi - Kasus tragis yang menimpa Ketua OSIS SMAN 1 Cawas di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, menjadi perhatian publik.

Hal itu terjadi setelah adanya insiden yang mengakibatkan FN, seorang remaja berusia 18 tahun tersebut meninggal dunia.

Awal mula kejadian ini adalah saat FN merayakan ulang tahunnya bersama teman-temannya di sekolah pada Senin, 8 Juli 2024. 

FN meninggal dunia akibat tersengat listrik setelah diceburkan ke kolam sekolah oleh teman-temannya. 

Baca Juga:
Plafon Angggaran Bersumber APBD, Lebih dari 1000 Kelompok Usaha di Kabupaten Morowali Utara Terlayani Program BKK

Berikut adalah sederet fakta terkait kasus ini yang perlu kamu ketahui:

1. Kronologi Kejadian

FN tengah merayakan ulang tahunnya bersama sekitar 30 anggota OSIS lainnya di sekolah. 

Mereka berkumpul untuk mempersiapkan lomba pengembangan prestasi minat dan bakat siswa yang dijadwalkan berlangsung pada 25 Juli 2024. 

Seusai makan siang dan salat zuhur, teman-teman FN mengetahui bahwa hari itu adalah ulang tahunnya. 

Baca Juga:
Dilantik dan Diambil Sumpah, 62 Bintara Polri Akan Disebar di Seluruh Wilayah Sulawesi Tengah Sesuai Kebutuhan

Mereka merayakannya dengan menaburinya tepung dan membawanya ke kolam sekolah untuk merayakan secara tradisional.

Namun, kegembiraan berubah menjadi tragedi ketika FN, setelah diceburkan ke dalam kolam, berusaha untuk naik ke atas. 

Ia tidak menyadari bahwa kolam tersebut terdapat kabel listrik yang terpasang, yang menyebabkan ia tersengat arus listrik dan akhirnya meninggal dunia di lokasi kejadian.

2. Sempat alami kram

Sayangnya, sebelum berhasil keluar dari kolam, korban mengalami kram pada kakinya. 

Baca Juga:
Pilkada Serentak, LPKA Kelas II Palu Telah Menyerahkan Data Calon Pemilih kepada KPU

Ketika teman-temannya berupaya memberikan pertolongan, terungkap bahwa ada aliran listrik yang mengalir di dalam kolam tersebut. 

Menurut Umar Mustofa, Kepala Kepolisian Sektor Cawas, FN berusaha untuk keluar dari kolam meskipun kakinya terasa kram.

3. Sesak nafas dan dilarikan ke RS

Setelah mengalami kram dan tersengat listrik di kolam, FN kemudian mengalami kesulitan bernapas dan akhirnya dibawa ke rumah sakit. 

Meskipun teman-temannya berusaha keras untuk menolong, nyawanya tidak dapat diselamatkan. 

Baca Juga:
Tanggapi Viralnya Video Orang Utan Setinggi Rumah di Pemukiman, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Timur Tegaskan Hal Ini

Umar menyatakan bahwa pihak kepolisian telah mengklarifikasi beberapa saksi termasuk teman korban yang saat ini masih dirawat di rumah sakit.

4. Reaksi Keluarga Korban

Keluarga FN menerima kejadian tersebut dan tidak melaporkan atau memproses hukum atas kematian FN. 

Mereka memilih untuk tidak mengambil langkah hukum lebih lanjut meskipun ada unsur kelalaian. 

Hal ini menunjukkan bahwa keluarga korban menerima kejadian tersebut sebagai sebuah kecelakaan tragis.

Baca Juga:
Kembali Menegaskan Komitmennya untuk Mempercepat Industrialisasi, Pemerintah Indonesia Dilaporkan Menerbitkan PP Nomor 20 Tahun 2024

5. Tindakan Kepolisian

Meskipun keluarga korban tidak melaporkan kejadian tersebut, kepolisian tetap melanjutkan penyelidikan untuk memastikan tidak ada unsur pidana yang terlewatkan. 

Ajun Komisaris Polisi Umar Mustofa, Kepala Kepolisian Sektor Cawas, menjelaskan bahwa pihaknya telah memeriksa enam orang yang berada di lokasi kejadian untuk mengumpulkan informasi terkait insiden tersebut. 

Pemeriksaan lanjutan juga akan dilakukan terhadap beberapa orang lain yang terkait, termasuk satu teman korban yang saat ini masih dirawat di rumah sakit.

Setelah pemeriksaan tambahan, kepolisian akan menggelar perkara untuk menentukan apakah ada unsur pidana dalam kejadian ini. 

Baca Juga:
Keindahan Tersembunyi Pantai Pasut dengan Menyusuri Pasir Hitam Eksotis, Pohon Palem Unik dan Matahari Terbenam di Bali

Hal ini menunjukkan komitmen kepolisian untuk menegakkan keadilan dan memastikan bahwa setiap aspek dari insiden ini diperiksa dengan cermat.

6. Sempat terlihat senang setelah diceburkan

Berdasarkan keterangan teman-teman yang menceburkan atau menolong FN, setelah diceburkan, FN masih terlihat senang dan berusaha naik ke atas. 

Namun, dia memegang kabel yang terbungkus dan merasakan kram sebelum akhirnya tersengat listrik. 

Teman-teman lainnya mencoba menolong, tetapi arus listrik terlalu kuat dan menyebabkan FN meninggal di tempat.

Baca Juga:
Detik-detik Seorang Tahanan di Jambi Melarikan Diri Usai Divonis 5 Tahun Penjara oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sarolangun Viral

Kasus meninggalnya Ketua OSIS di Klaten ini menjadi perhatian publik karena melibatkan unsur kelalaian dalam perayaan yang seharusnya menjadi momen bahagia. 

Banyak orang merasa prihatin atas kejadian ini dan menyoroti pentingnya keselamatan dalam setiap kegiatan, terutama yang melibatkan banyak orang dan potensi bahaya seperti listrik. (*/Shofia)

Bagikan: