Kematian Anggota Satlantas Polres Manado yang Ditemukan Tewas di Dalam Mobil dengan Luka Tembak Jadi Sorotan, Polisi Periksa 13 Saksi

Polisi periksa 13 saksi terkait kematian anggota Satlantas Polres Manado yang penuh misteri. Source: Foto/ilustrasi/Pixabay

Manado, gemasulawesi - Kematian seorang anggota Satlantas Polres Manado, Brigadir RAT, mengundang perhatian setelah ditemukan tewas dengan luka tembak di dalam mobil di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. 

Pihak kepolisian menduga bahwa anggota Satlantas Polres Manado, Brigadir RAT tewas karena bunuh diri, bukan disebabkan oleh tindak pidana lainnya.

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Ade Rahmat Idnal, menyatakan bahwa Brigadir RAT diduga melakukan aksi bunuh diri dengan menembak kepalanya sendiri menggunakan senjata api. 

Meskipun demikian, pihak kepolisian masih terus mendalami lebih lanjut tentang motif di balik kejadian tersebut.

Baca Juga:
Geger Soal Larangan Warung Madura Buka 24 Jam hingga Rugikan Minimarket, Begini Tanggapan Kementerian Koperasi dan Lurah Penatih Bali

Hingga saat ini, Polres Jakarta Selatan telah memeriksa 13 orang saksi terkait kasus ini, termasuk keluarga korban dan pemilik rumah tempat mobil korban terparkir. 

"Kami juga melaksankan pemeriksaan (dugaan anggota polisi bunuh diri). Sejauh ini sudah 13 orang saksi yang kita lakukan pemeriksaan," ujar Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Bintoro.

Proses penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP) dilakukan dengan cermat oleh tim terpadu, termasuk tim forensik dan identifikasi, untuk mengungkap kejadian sebenarnya.

"Kami melaksanakan olah TKP oleh tim terpadu, kami undang rekan-rekan forensik, identifikasi, dan labfor sehingga kami upayakan pelaksanaan secara scientic investigation guna mengungkap kejadian sebenarnya," sambungnya.

Baca Juga:
Buntut Viralnya Anak yang Tabrakkan Mobil Chery Omoda E5 di Tembok Mall Of Indonesia hingga Bagian Depan Penyok, PT CSI Buka Suara

Pihak kepolisian juga menunggu persetujuan dari pihak keluarga sebelum melakukan autopsi terhadap jasad Brigadir RAT. 

Kapolres Metro Jakarta Selatan dan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan mengarahkan keluarga untuk melihat kondisi jasad terlebih dahulu sebelum proses autopsi dilakukan, guna menghindari kesangsian atau spekulasi yang tidak diinginkan.

"Soalnya kalau langsung diautopsi ada bekas jahitan nanti ada sangka-sangka," ujar Ade Rahmad Idnal kepada wartawan.

Keluarga Brigadir RAT telah tiba di Jakarta dan akan memastikan kejadian tersebut dengan melihat rekaman CCTV dan mengunjungi Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai peristiwa yang terjadi. 

Baca Juga:
Gempa Bumi, BPBD Garut Sebut Puluhan Rumah Warga dan Fasilitas Umum Rusak Akibat Terdampak Guncangan

"(Keluarga) memastikan apa yang terjadi dilihat dengan CCTV dan Tempat Kejadian Perkara," tukas Bintoro.

Proses penyelidikan dan autopsi diharapkan dapat mengungkap kebenaran dan memberikan kejelasan terkait kasus ini. (*/Shofia)

Bagikan: