Aksi Protes RUU TNI Dilaporkan ke Polisi, YLBHI: Laporan Keliru dan Seharusnya Tidak Diproses Kepolisian

Potret aksi protes KontraS terhadap pembahasan RUU TNI yang dilakukan di hotel mewah di Jakarta
Potret aksi protes KontraS terhadap pembahasan RUU TNI yang dilakukan di hotel mewah di Jakarta Source: (Foto/HO-ANTARA/Agatha Olivia Victoria)

Nasional, gemasulawesi - Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) menyoroti laporan yang dibuat oleh sekuriti Hotel Fairmont Jakarta terkait kericuhan dalam pembahasan RUU TNI.

Diketahui laporan itu telah dikonfirmasi oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi, yang menyatakan bahwa kepolisian menerima laporan dugaan tindak pidana mengganggu ketertiban umum.

Insiden itu terjadi pada Sabtu, 15 Maret 2025, sekitar pukul 18.00 WIB, ketika tiga orang yang mengaku sebagai bagian dari Koalisi Masyarakat Sipil memasuki Hotel Fairmont.

Mereka melakukan aksi protes di depan ruang rapat pembahasan revisi UU TNI, menuntut agar rapat tersebut dihentikan karena dinilai dilakukan secara tertutup dan diam-diam tanpa keterlibatan publik.

Baca Juga:
Faizal Assegaf Nilai PDIP Jadi Salah Satu Penjahat yang Merusak Indonesia dalam 10 Tahun, Begini Alasannya

Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan menegaskan bahwa rapat tertutup semacam itu bertentangan dengan prinsip transparansi dan partisipasi publik.

Mereka menilai bahwa masyarakat seharusnya memiliki akses untuk mengetahui dan memberikan masukan terhadap perubahan regulasi yang berdampak besar, terutama terkait dengan isu-isu militer dan dwifungsi TNI yang selama ini menjadi kontroversi di Indonesia.

Menanggapi laporan terhadap aksi protes tersebut, YLBHI menyatakan bahwa kepolisian seharusnya tidak memproses laporan yang dibuat oleh pihak sekuriti Hotel Fairmont.

Menurut YLBHI, masyarakat justru menjadi pihak yang dirugikan karena DPR RI membahas revisi UU TNI dengan pasal-pasal yang berpotensi mengembalikan dwifungsi TNI.

Baca Juga:
Skakmat Stafsus Menkomdigi, Fedi Nuril Beberkan Alasan Mengapa RUU TNI Berpotensi Kembalikan Dwifungsi ABRI

Oleh karena itu, protes yang dilakukan oleh Koalisi Masyarakat Sipil adalah bentuk kritik yang sah dalam negara demokrasi.

"YLBHI menilai bahwa laporan ini keliru dan seharusnya tidak diproses kepolisian. Masyarakat justru dirugikan karena DPR membahas revisi UU TNI dengan adanya muatan pasal dwifungsi TNI yang akan merugikan masyarakat. Kenapa rakyat yang menyampaikan kritik dan protes justru diancam hukuman?" tulis YLBHI melalui akun X resminya pada Minggu, 16 Maret 2025.

YLBHI menilai bahwa tindakan kepolisian dalam menerima laporan ini berpotensi mengancam kebebasan berpendapat.

Mereka mengingatkan bahwa kritik terhadap kebijakan publik adalah hak setiap warga negara yang dijamin oleh konstitusi.

Baca Juga:
Denny Siregar Nilai PDIP Sulit Jadi Oposisi Karena Punya 2 Faksi, Salah Satunya Selalu Pengen Dekat Kekuasaan

Oleh sebab itu, menanggapi protes masyarakat dengan ancaman hukum dapat mencederai demokrasi dan memperkuat kesan bahwa proses legislasi dilakukan tanpa keterbukaan. (*/Risco)

...

Artikel Terkait

wave

Faizal Assegaf Nilai PDIP Jadi Salah Satu Penjahat yang Merusak Indonesia dalam 10 Tahun, Begini Alasannya

Kritikus politik, Faizal Assegaf menilai bahwa PDIP merupakan salah satu faktor yang membuat kerusakan di Indonesia selama 10 tahun terakhir

Skakmat Stafsus Menkomdigi, Fedi Nuril Beberkan Alasan Mengapa RUU TNI Berpotensi Kembalikan Dwifungsi ABRI

Aktor Indonesia, Fedi Nuril turut menanggapi potensi kembalinya dwifungsi ABRI akibat RUU TNI yang belakangan ini jadi sorotan

Denny Siregar Nilai PDIP Sulit Jadi Oposisi Karena Punya 2 Faksi, Salah Satunya Selalu Pengen Dekat Kekuasaan

Pegiat medsos, Denny Siregar menyoroti adanya dua faksi di dalam PDI Perjuangan yang membuat PDIP susah jadi oposisi

Projo Sebut Jokowi Bisa Saja Hancurkan PDI Perjuangan Jika Terus Diganggu, Politikus PDIP: Wuih Ngeri

Politikus PDI Perjuangan, Guntur Romli menanggapi pernyataan yang disampaikan oleh pihak Projo terkait polemik PDIP dan Jokowi

Ferry Irwandi Nilai RUU TNI Adalah Hal Paling Buruk di Republik Indonesia, Sebut Tidak Ada Satu pun Sisi Baiknya

Konten kreator, Ferry Irwandi turut memberikan pandangannya terkait pembahasan RUU TNI yang dilakukan oleh DPR di hotel mewah

Berita Terkini

wave

Menceritakan Kisah Cinta Sejati hingga Maut Memisahkan, Inilah Sinopsis Film Romansa Sampai Titik Terakhirmu

Film Sampai Titik Terakhirmu tayang hari ini, menceritakan kisah cinta antara pasangan viral Shella Selpi Lizah dan Albi Dwizky

Inilah Sinopsis Danyang Wingit Jumat Kliwon, Film Horor tentang Unsur Mistis dalam Budaya Jawa yang Dibintangi Celine Evangelista

Danyang Wingit Jumat Kliwon adalah film horor yang dibintangi oleh Celine Evangelista, berfokus pada unsur mistis dalam budaya Jawa

Janggal, Kejati Sulteng Belum Tetapkan Tersangka Dalam Kasus Dugaan Gratifikasi 500 Juta Tiga Proyek Jalan di Parigi Moutong

Sudah disita Kejati ratusan juta dana dugaan hasil gratifikasi, tapi anehnya belum ada tindaklanjut dari pihak kejaksaan.

Jadi Debut Bunda Corla di Layar Lebar, Inilah Sinopsis Mertua Ngeri Kali, Film Drama Komedi yang Lucu sekaligus Menyentuh Hati

Mertua Ngeri Kali adalah film drama komedi yang menghibur sekaligus menyentuh hati, dibintangi Bunda Corla yang kocak

Menyoroti Misteri dan Kepercayaan seputar Gunung Merbabu, Inilah Sinopsis Film Horor Kuncen

Kuncen adalah film horor yang akan hadir di bioskop November mendatang, membawa kisah seputar mitos di Gunung Merbabu


See All
; ;