Nasional, gemasulawesi - Belakangan ini, pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang mengisyaratkan reshuffle kabinet ramai diperbincangkan.
Dalam berbagai kesempatan, ia menegaskan bahwa pejabat yang tidak sejalan dengan visi pemerintahannya akan ditindak tanpa kompromi.
Prabowo menegaskan komitmennya untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dan bebas dari penyelewengan. Ia meminta semua jajaran kabinet untuk berani mengoreksi diri dan menjauhi praktik korupsi.
"Saya ajak semua rekan-rekan dalam kabinet Merah Putih, kita harus berani membangun pemerintahan bersih dan bebas dari penyelewengan. Itu tekad kami," tegas Prabowo, dikutip pada Jumat, 7 Februari 2025.
Baca Juga:
Ledakan Dahsyat Tabung Gas di Bekasi Lukai Dua Orang, Polisi Usut Penyebabnya
Lebih lanjut, Presiden memberikan peringatan keras kepada para pejabat yang tidak patuh terhadap arah kebijakan pemerintahannya. Ia menegaskan bahwa dirinya sudah memberikan waktu untuk beradaptasi, tetapi kini saatnya bertindak.
"100 hari pertama saya sudah beri peringatan berkali-kali. Sekarang, siapa yang bandel, siapa yang ndableg, siapa yang tidak mau ikut dengan tuntutan rakyat atas pemerintahan yang bersih, siapa yang tidak patuh, saya akan tindak," ujarnya.
Pernyataan ini langsung memicu spekulasi mengenai kemungkinan reshuffle kabinet dalam waktu dekat.
Banyak yang menilai bahwa Prabowo ingin memastikan hanya orang-orang yang benar-benar sejalan dengan visinya yang tetap berada di kabinet.
Baca Juga:
Penjajah Israel Ekstremis Mendirikan Pos Kolonial Baru di Lembah Yordan Utara
Selain mengingatkan tentang pentingnya pemerintahan bersih, Prabowo juga menyoroti kinerja para pejabat yang tidak menunjukkan loyalitas terhadap kepentingan rakyat.
Menurutnya, seorang pemimpin negara tidak boleh ragu dalam mengambil keputusan yang tegas demi memastikan pemerintah berjalan dengan baik.
"Saya ingin semua jajaran pemerintahan memiliki komitmen yang kuat. Tidak boleh ada yang setengah hati dalam melayani rakyat. Jika ada yang tidak bisa mengikuti visi besar ini, lebih baik mundur atau akan saya tindak," ungkapnya.
Prabowo juga menegaskan bahwa seluruh aparat negara harus membersihkan diri sebelum ditindak. Ia menekankan bahwa kesetiaan mereka harus sepenuhnya untuk bangsa dan rakyat Indonesia.
"Saya pernah menyampaikan kepada seluruh aparat, seluruh institusi: bersihkan dirimu sebelum kau dibersihkan. Kesetiaanmu adalah kepada bangsa, negara, dan rakyat Indonesia," katanya.
Spekulasi mengenai reshuffle kabinet semakin menguat setelah pernyataan ini.
Sejumlah nama menteri yang dianggap memiliki kinerja kurang maksimal pun mulai menjadi sorotan.
Selain itu, reshuffle kabinet juga bisa menjadi strategi untuk memperkuat pemerintahan dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan.
Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Meledakkan Sebuah Gudang di Sebuah Rumah di Nablus Tepi Barat
Di sisi lain, ada juga yang menilai bahwa pernyataan ini adalah strategi untuk meningkatkan disiplin di dalam kabinet.
Dengan memberikan peringatan keras, Prabowo ingin memastikan bahwa para menterinya bekerja lebih efektif dan tidak menyimpang dari visi yang telah ditetapkan.
Apapun yang terjadi, publik kini menunggu langkah nyata dari Prabowo. Apakah reshuffle kabinet benar-benar akan segera dilakukan?
Atau ini hanya sinyal peringatan bagi para pejabat agar bekerja lebih maksimal? Waktu yang akan menjawab. (*/Shofia)