Soroti Layanan Lapor Mas Wapres, Akbar Faizal Sebut Gibran Rakabuming Seharusnya Bisa Berpikir Lebih Besar

Potret Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka yang baru-baru ini membuat layanan Lapor Mas Wapres
Potret Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka yang baru-baru ini membuat layanan Lapor Mas Wapres Source: (Foto/Instagram/@gibran_rakabuming)

Nasional, gemasulawesi - Mantan Anggota DPR-RI sekaligus pengamat media sosial, Akbar Faizal, melontarkan kritik terhadap layanan Lapor Mas Wapres yang baru-baru ini diinisiasi oleh Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka.

Melalui cuitan di akun Twitter resminya pada Selasa, 12 November 2024, Akbar Faizal menganggap layanan tersebut seperti tindakan seorang kepala daerah yang tidak percaya pada kinerja bawahannya. 

"Saudara Gibran (menandai akun Twitter Gibran @gibran_tweet), membuka pos pengaduan di kantor Wapres itu gaya walikota atau bupati yang tak percaya kinerja anak buahnya," tulisnya.

Akbar Faizal melanjutkan bahwa sebagai Wakil Presiden, Gibran harus berpikir dengan perspektif yang lebih luas.

Baca Juga:
Presiden Prabowo Bertemu Direktur CIA di Sela Kunjungannya ke Amerika Serikat

Baginya, tugas seorang wakil presiden seharusnya tidak perlu menyentuh detail operasional seperti layanan aduan masyarakat.

Ia menekankan pentingnya bertindak secara taktis dan mengutamakan kebijakan besar yang lebih berdampak.

"Anda sdh dilantik sbg WAKIL PRESIDEN maka berpikirlah lbh besar dan bertindaklah lbh taktis," ujar Akbar dalam cuitannya.

Selain melontarkan kritik, Akbar Faizal juga memberikan saran konkret kepada Gibran.

Baca Juga:
Sedih Pegawai Komdigi Terlibat Kasus Judol, Meutya Hafid Minta Maaf Sambil Menangis di Hadapan Warga, Begini Katanya

Ia menyarankan agar Wakil Presiden lebih fokus membuat indikator kinerja utama (KPI) yang jelas dan terukur untuk setiap kementerian.

Dengan KPI yang terukur, kementerian di bawah pemerintahan bisa lebih terarah dalam bekerja.

Jika ada kementerian yang gagal memenuhi target KPI tersebut, maka Gibran bisa memberikan sanksi sesuai dengan kewenangannya, tanpa harus turun tangan langsung menerima aduan masyarakat. 

"Buatlah KPI yang jelas serta terukur pada setiap kementerian, kemudian hukum sesuai kewenangan Anda kalau tak tercapai (KPI yang sudah ditentukan)." tulisnya.

Baca Juga:
Minta Maaf atas Keterlibatan Pegawainya dalam Kasus Judi Online, Momen Menkomdigi Meutya Hafid Menangis Viral

Kritik ini muncul di tengah upaya Gibran untuk lebih dekat dengan masyarakat melalui layanan Lapor Mas Wapres.

Seperti yang telah disampaikan melalui media sosialnya, layanan ini memungkinkan masyarakat melaporkan berbagai pelanggaran langsung kepada Wakil Presiden.

Layanan tersebut tersedia mulai Senin hingga Jumat, pukul 08.00-14.00 WIB di Istana Wakil Presiden RI di Jalan Kebon Sirih No.14 Jakarta Pusat. Selain itu, masyarakat juga bisa menyampaikan laporan secara online melalui WhatsApp di nomor 081117042207.

Layanan ini bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pemerintah dalam melaporkan pelanggaran, tetapi langkah tersebut mengundang reaksi beragam.

Kritik yang dilontarkan Akbar Faizal menyoroti potensi tantangan yang dihadapi oleh Gibran dalam mengelola aduan secara langsung, mengingat jumlah penduduk dan kompleksitas permasalahan di Indonesia. (*/Risco)

...

Artikel Terkait

wave

Presiden Prabowo Bertemu Direktur CIA di Sela Kunjungannya ke Amerika Serikat

Direktur CIA menyambangi Prabowo Subianto di Wisma Indonesia di sela kunjungan kenegaraan yang dilakukan ke Amerika Serikat.

Sedih Pegawai Komdigi Terlibat Kasus Judol, Meutya Hafid Minta Maaf Sambil Menangis di Hadapan Warga, Begini Katanya

Meutya Hafid selaku Menteri Komunikasi dan Digital meminta maaf sambil menangis kepada warga karena ada pegawainya yang terlibat kasus judol

Minta Maaf atas Keterlibatan Pegawainya dalam Kasus Judi Online, Momen Menkomdigi Meutya Hafid Menangis Viral

Menteri Meutya Hafid menangis minta maaf atas kasus judi online yang melibatkan pegawai Kementerian Komdigi.

Terungkap! 2 Tersangka Baru Kasus Judi Online Ditangkap di Luar Negeri Ternyata Bukan Pegawai Komdigi, Ini Sosoknya

Dirreskrimum Polda Metro Jaya mengungkap bahwa dua tersangka judi online yang ditangkap di luar negeri ternyata bukan pegawai Komdigi.

Momen Donald Trump Memuji Prabowo Subianto Karena Lancar Berbahasa Inggris, Langsung Diucapkan Melalui Telepon

Presiden Indonesia Prabowo Subianto mendapatkan pujian dari Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump karena lancar berbahasa Inggris

Berita Terkini

wave

Inilah Sinopsis Film Keluarga Na Willa, Digarap oleh Tim Kreatif di Balik Film Jumbo yang Populer

Setelah Jumbo, Visinema Studios akan mempersembahkan film keluarga menarik lainnya yang tak kalah menarik, berjudul Na Willa

Menceritakan Kisah Cinta Sejati hingga Maut Memisahkan, Inilah Sinopsis Film Romansa Sampai Titik Terakhirmu

Film Sampai Titik Terakhirmu tayang hari ini, menceritakan kisah cinta antara pasangan viral Shella Selpi Lizah dan Albi Dwizky

Inilah Sinopsis Danyang Wingit Jumat Kliwon, Film Horor tentang Unsur Mistis dalam Budaya Jawa yang Dibintangi Celine Evangelista

Danyang Wingit Jumat Kliwon adalah film horor yang dibintangi oleh Celine Evangelista, berfokus pada unsur mistis dalam budaya Jawa

Janggal, Kejati Sulteng Belum Tetapkan Tersangka Dalam Kasus Dugaan Gratifikasi 500 Juta Tiga Proyek Jalan di Parigi Moutong

Sudah disita Kejati ratusan juta dana dugaan hasil gratifikasi, tapi anehnya belum ada tindaklanjut dari pihak kejaksaan.

Jadi Debut Bunda Corla di Layar Lebar, Inilah Sinopsis Mertua Ngeri Kali, Film Drama Komedi yang Lucu sekaligus Menyentuh Hati

Mertua Ngeri Kali adalah film drama komedi yang menghibur sekaligus menyentuh hati, dibintangi Bunda Corla yang kocak


See All
; ;