Nasional, gemasulawesi – BNPT atau Badan Nasional Penanggulangan Terorisme meningkatkan ketahanan warga negara Indonesia di Warsawa, Polandia, dalam melawan ideologi kekerasan.
Komisaris Jenderal Polisi Mohammad Rycko Amelza Daniel, yang merupakan Kepala BNPT RI, menyatakan peningkatan ketahanan WNI, termasuk kepada Diaspora Indonesia yang berada di Warsawa, dilakukan dengan cara penguatan terhadap nilai-nilai kebangsaan dan persatuan.
“Ketahanan kita terhadap ideologi kekerasan harus kita tingkatkan,” ujarnya dalam kegiatan pencegahan terorisme lewat diseminasi di wilayah kerja KBRI Warsawa pada hari Jumat, tanggal 9 Agustus 2024, seperti dikutip dari keterangan resmi di Jakarta pada hari Minggu, tanggal 11 Agustus 2024.
Dia menerangkan pola kerja kelompok pengusung kekerasan merusak Indonesia dilakukan dengan cara menyerang keyakinan generasi muda bahkan kaum perempuan.
Hal itu dilakukan karena kelompok itu tidak dapat merusak Indonesia lewat serangan bom sehingga terlebih dahulu dengan menyerang keyakinan kepada generasi penerus bangsa.
Dia mengatakan ibu atau perempuan sebagai pendidik anak-anak dihancurkan lewat keyakinannya terlebih dahulu.
Dikutip dari Antara, dia menyatakan generasi muda rentan terpapar ideologi kekerasan dikarenakan oleh beberapa hal, diantaranya kurangnya pemahaman tentang sejarah Indonesia, belum optimalnya pembelajaran mengenai budi pekerti, termasuk dalam aspek toleransi dan pendidikan wawasan kebangsaan.
Dengan demikian, Komisaris Jenderal Polisi Mohammad Rycko Amelza Daniel berpendapat peningkatan kualitas pendidikan sangat diperlukan.
Anita Lidya Luhulima, yang merupakan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Republik Polandia, menyambut baik kegiatan peningkatan ketahanan lewat diseminaasi di wilayah kerja KBRI Warsawa kepada diaspora yang berasal dari berbagai profesi, baik pekerja maupun pelajar yang tergabung dalam PPI.
Anita menilai Indonesia melalui BNPT telah mampu menangani isu transnasional ini tanpa mengaitkannya dengan suatu identitas tertentu.
Dia juga menilai RI lewat BNPT mampu mengombinasikan pendekatan keras dan lunak dalam penanggulangannya.
Dia menyebutkan Indonesia berhasil menyeimbangkan antara pendekatan keras dan lunak dalam penanggulangan terorisme tanpa melanggar HAM. (Antara)