Nasional, gemasulawesi – Pada hari ini, tanggal 10 November 2023, Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke Timika, Papua, dan dikabarkan telah tiba pagi ini pukul 08.15 WIT.
Kunjungan kerja Prabowo Subianto ke Timika kali ini adalah dalam rangka meresmikam RS TNI dan juga untuk memberikan kendaraan dinas kepada TNI dan juga Polri.
Menurut laporan, Prabowo Subianto terlihat mengenakan seragam safari cokelat dan disambut oleh Dandim Kodim 1710/Mimika, Letkol Inf Dedy Dwi Cahyadi.
Dilakukan juga prosesi jajar hormat untuk Prabowo Subianto.
Saat tiba, Prabowo Subianto menyempatkan diri untuk menyalami beberapa personel TNI yang hadir dan juga masyarakat yang menyempatkannya untuk datang.
Terkait agendanya akan memberikan sejumlah kendaraan dinas, dilaporkan jika sejumlah kendaraan bermotor yang akan diserahkan langsung oleh Prabowo Subianto telah ada di lokasi.
Disebutkan jika Kodim 1710/Mimika akan menjadi tempat pemberian kendaraan diansa tersebut.
Sebelumnya, Prabowo Subianto diketahui sempat membuat pernyataan kontroversial saat hadir di acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Menara Bank Mega, Jakarta, hari Rabu kemarin.
Dia meminta kepada para buruh agar tidak banyak menuntut kenaikan upah kepada pengusaha.
Disebutkannya jika hal tersebut akan membuat para pengusaha lari ke negara lain.
Prabowo menyebutkan program pemerintah telah banyak yang menyejahterakan rakyat terutama kaum buruh.
“Baik itu layanan kesehatan gratis hingga berbagai macam subsidi,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Prabowo juga berjanji akan menambahkan program pro rakyat jika terpilih sebagai presiden nanti.
Di sisi lain, Serikat Buruh membalas ucapan Prabowo Subianto dengan menyatakan jika Prabowo tidak mengetahui tentang realita kehidupan yang dialami buruh.
“Kenyataannya, kebutuhan hidup semakin mahal setiap harinya,” tegas Ristadi, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN).
Untuk subsidi pemerintah dikatakannya hanya meringankan untuk waktu pendek saja.
Selain itu, Ristadi mengungkapkan jika selama ini banyak pengusaha di Indonesia yang tidak mau terbuka soal kondisi keuangan perusahaan kepada buruh yang dipekerjakan mereka.
“Salah pengusaha juga tertutup soal tersebut karena baru saat merugi cerita,” tandasnya. (*/Mey)