Nasional, gemasulawesi – Salah satu petinggi PDI-P yang juga merupakan Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI-P, Komarudin Watubun, menilai jika Presiden Jokowi berbeda dari yang dikenal sebelumnya.
Komarudin Watubun menyatakan tidak habis pikir jika Presiden Jokowi memilih untuk mendukung pasangan lain di pemilu kali ini dan bukan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang diusung oleh PDI-P.
Komarudin Watubun menyebutkan jika pada periode kedua, Presiden Jokowi tidak terlalu berbeda.
“Itu yang terakhir, Pak Jokowi tidak mendukung Pak Ganjar itu yang saya tidak habis pikir,” katanya.
Saat ditanyakan apakah Jokowi masih sejalan dengan Ganjar Pranowo setelah Ganjr diumumkan sebagai capres oleh Megawati Soekarnoputri beberapa bulan yang lalu, Komarudin menyatakan jika saat itu Jokowi masih sejalan.
Komarudin menambahkan bahwa publik juga mendengar pernyataan Ganjar Pranowo yang yakin jika Jokowi mendukung dirinya.
Komarudin membeberkan dia mendugan perubahan Jokowi karena adanya badut-badut politik yang ada di sekitar istana.
Namun, dia tidak memberitahu badut siapa yang dimaksud.
Meskipun begitu, Komarudin Watubun menyatakan PDI-P tidak masalah dengan pengkhianatan yang dilakukan Jokowi.
Baca: Ada Wacana Hak Angket Terhadap MK, Analis Sosial Politik Nilai Saat Ini Penting untuk Mengajukannya
“Sebab, PDI-P telah belajar dari berbagai pengalaman yang telah dilewati dan juga ujian politik,” ujarnya.
Komarudin menyebutkan partai banteng memiliki sejarah perjuangan yang panjang untuk menghadapi gelombang naik turunnya perjalanan sejarah RI.
“Saya kira tidak perlu ada yang harus disesali,” tukasnya.
Baca: Sebut Prabowo Subianto Miliki Hati yang Tulus, Sebanyak 57 Kyai Asal Jawa Tengah Nyatakan Dukungan
Menurutnya, yang lalu biarlah berlalu dan badai pasti berlalu.
Diketahui jika pencalonan Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres Prabowo Subianto dalam pilpres 2024 membuat asumsi jika Jokowi dan PDI-P memiliki perbedaan dukungan.
Meskipun Jokowi telah menyatakan dia mendukung ketiga calon capres dan cawapres yang akan bertarung dalam pemilu, namun, banyak yang mengira sebaliknya.
Baca: Akui Ada Rencana Ziarah ke Makam Pendiri NU, Prabowo Subianto Ungkap Masih Cocokkan Jadwal
Mengenai hal ini, netizen mengungkapkan pendapatnya dan beberapa ada yang menyebut jika PDI-P lebay atau berlebihan.
“Wajar kali perbedaan bukan berkhianat kali bahasanya. Lebay banget,” komentar akun @myp***.
“Jangan banyak mikir, stres nanti. Juga jangan banyak drama. Lebbbayy namanya,” ujar akun @H***.
Baca: Bobby Nasution Pilih Dukung Prabowo dan Gibran, PDI P Singgung Kembali Pembangkangan Politik
“Ndak papa. Dalam dunia logika berpikir dukung tidak mendukung wajar saja. Yang perlu diingat paslon pilpres yang dimajukan ada di hati rakyat,” sebut akun @SoeryoAdjiewib***. (*/Mey)