Nasional, gemasulawesi – Dua dari tiga calon presiden yang akan bertarung dalam Pemilihan Presiden 2024 memiliki latar belakang sebagai alumni organisasi mahasiswa di luar kampus.
Ganjar Pranowo, salah satu calon presiden, merupakan mantan anggota Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), sementara Anies Baswedan, calon presiden lainnya adalah alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Organisasi mahasiswa di luar kampus di Indonesia telah memainkan peran penting dalam perjalanan politik dan aktivisme.
Baca juga: Ganjar Pranowo Prediksi Dua Pasangan Capres-Cawapres Bersaing Ketat di Pilpres 2024
GMNI dan HMI adalah dua dari banyak organisasi mahasiswa ekstra kampus yang memiliki pengaruh signifikan dalam sejarah Indonesia.
Untuk memahami lebih dalam tentang kedua organisasi ini, mari kita lihat lebih dekat apa itu GMNI dan HMI.
GMNI memegang teguh asas Sosio Nasionalisme, Sosio Demokrasi, dan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Baca juga: Ganjar Pranowo Prediksi Dua Pasangan Capres-Cawapres Bersaing Ketat di Pilpres 2024
Organisasi ini bermula dari peleburan tiga organisasi mahasiswa yang berbagi landasan Marhaenisme, yaitu Gerakan Mahasiswa Marhaenis berpusat di Yogyakarta, Gerakan Mahasiswa Merdeka (erpusat di Surabaya dan Gerakan Mahasiswa Demokrat Indonesia berpusat di Jakarta.
Peleburan ketiga organisasi ini terjadi pada September 1953 ketika GMDI mengusulkan ide untuk menyatukan mereka dalam satu wadah yang kemudian dinamakan GMNI.
Ide tersebut mendapat dukungan positif dari dua pimpinan organisasi lainnya.
Baca juga: Hakim Konstitusi Arief Hidayat Tak Yakin Perkara Batas Usia Capres-Cawapres Akan Disidangkan Ulang
Akhirnya, ketiga organisasi sepakat untuk bergabung, dan hasil dari peleburan tersebut adalah terbentuknya Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).
Asas utama GMNI adalah Marhaenisme, yang merupakan ajaran yang dianut oleh Bung Karno.
Kongres pertama GMNI di Surabaya pada tanggal 23 Maret 1954 dihadiri dengan dukungan dari Bung Karno, dan tanggal tersebut menjadi Dies Natalis GMNI.
Baca juga: Ganjar Pranowo Prediksi Dua Pasangan Capres-Cawapres Bersaing Ketat di Pilpres 2024
Meskipun sering kali diidentikkan dengan partai politik tertentu, GMNI sebenarnya bersifat independen secara organisatoris.
Kader GMNI memiliki kebebasan untuk menyuarakan aspirasi politik mereka sesuai dengan keyakinan individu masing-masing.
Salah satu contoh alumni GMNI adalah Ganjar Pranowo, yang aktif dalam organisasi ini selama menempuh studi di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM).
Baca juga: Anwar Usman Bantah Lobi-Melobi dalam Putusan Kontroversial Perkara Batas Usia Capres-Cawapres
Awalnya, HMI bermula dari Persyerikatan Mahasiswa Yogyakarta (PMY) pada tahun 1946.
PMY terdiri dari tiga perguruan tinggi di Yogyakarta yaitu Sekolah Tinggi Teknik (STT), Sekolah Tinggi Islam (STI), dan Balai Perguruan Tinggi Gajah Mada, yang saat itu hanya memiliki Fakultas Hukum dan Fakultas Sastra.
Pada masa itu, situasi politik di Yogyakarta sangat dipengaruhi oleh polarisasi antara Partai Sosialis yang dipimpin oleh Syahrir-Amir dan kelompok oposisi yang dipimpin oleh Masyumi dengan Soekiman-Wali Al-Fatah, PNI dengan pimpinan Ki Sarmidi Mangunsarkoro-Suyono Hadinoto, serta Persatuan Perjuangan dengan pimpinan Tan Malaka.
Polarisasi ini juga memengaruhi PMY, dengan sebagian besar pengurusnya memiliki afiliasi ke Partai Sosialis.
Namun, banyak mahasiswa yang menolak polarisasi tersebut dan memutuskan untuk membentuk organisasi baru, termasuk mahasiswa yang memegang teguh nilai-nilai Islam.
HMI didirikan oleh H. Lafran Pane, seorang mahasiswa Fakultas Hukum Sekolah Tinggi Islam (sekarang menjadi Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia atau FH-UII).
Baca juga: Hakim Konstitusi Arief Hidayat Tak Yakin Perkara Batas Usia Capres-Cawapres Akan Disidangkan Ulang
Organisasi ini terus berkembang hingga saat ini dan memiliki banyak Badan Koordinasi, cabang, dan komisariat.
HMI telah melahirkan banyak tokoh politik di Indonesia, termasuk Anies Baswedan, yang aktif dalam HMI MPO (Majelis Penyelamat Organisasi) ketika ia masih menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada. (*/Riski Endah Setyawati)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News