Nasional, gemasulawesi – Beberapa waktu yang lalu, Ketua Umum PBB, Yusril Ihza Mahendra menghadiri sebuah diskusi yang bertempat di Jakarta.
Dalam diskusi tersebut, Yusril Ihza Mahendra diketahui berdiskusi mengenai putusan Mahkamah Konstitusi yang mengagetkan beberapa orang ketika mengabulkan permohonan yang disebut-sebut erat kaitannya dengan Gibran Rakabuming Raka.
Salah satu hal menarik yang terjadi adalah ketika Yusril Ihza Mahendra mengatakan jika dia pernah ditemui seorang tokoh beberapa waktu yang lalu.
Dia menyebutkan jika tokoh yang dimaksud mengatakan kepadanya jika ini adalah pilpres sayang anak.
Hal ini dikarenakan keinginan SBY mencalonkan AHY, Shinta Nuriyah yang meminta kepada Prabowo Subianto untuk mencalonkan Yenny Wahid sebagai cawapresnya.
“ Dan yang terakhir tentu saja Gibran,” katanya.
Menurut Yusril meskipun guyonan, hal ini dapat menjadi implikasi serius yang dapat mengakibatkan dampak yang berkepanjangan.
Yusril juga mengakui jika tidak mudah untuk bersikap terkait putusan MK ini.
Di sisi lain, Yusril Ihza Mahendra menegaskan jika putusan MK tersebut memang berlaku, namun, tergantung bagaimana individu itu bersikap.
Baca: Yusril Cerita Pilpres Sayang Anak, Netizen Sebut Apa Bedanya dengan Orde Baru
“ Jika memutuskan tidak memanfaatkannya, maka individu itu memiliki rasa tanggung jawab politik yang besar,” ujarnya.
Yusril lantas melanjutkan memang suatu keberuntungan jika menjadi anak presiden yang tidak semua orang dapat merasakannya.
Namun, di kesempatan lain, Yusril menegaskan jika dirinya tetap mendukung Prabowo Subianto jika memilih Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapresnya.
Diketahui jika PBB yang diketuai oleh Yusril merupakan salah satu partai yang mengusung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di pilpres mendatang.
Bersama beberapa partai lain seperti Demokrat dan juga Gerindra, PBB tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju.
Diketahui jika pencalonan Gibran Rakabuming Raka di pekan lalu oleh Koalisi Indonesia Maju menimbulkan polemik politik dinasti dari keluarga Jokowi.
PDI-P sebagai partai yang menaungi keluarga Jokowi juga menyebut jika Gibran Rakabuming Raka melakukan pembangkangan karena Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDI-P telah memutuskan mengusung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di pemilu 2024.
Berbagai meme tentang Mahkamah Konstitusi yang dipelesetkan menjadi Mahkamah Keluarga juga banyak beredar di media sosial. (*/Mey)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News