Menggali Sejarah dan Budaya yang Abadi, Yuk Eksplorasi Pasar Gede Hardjonagoro di Kota Surakarta

Ket Foto: Pasar Gede Hardjonagoro dengan Keindahan yang Abadi dari Sejarahnya Source: (Foto/Youtube @CAFE 54)

Kupas Tuntas, gemasulawesi - Pasar Gede Hardjonagoro dengan megahnya namanya mencerminkan kebesaran pasar ini di tengah Kota Surakarta.

Lebih dari sekadar tempat jual-beli, pasar ini merupakan penanda sejarah yang tak terbantahkan bagi warga Surakarta.

Pasar Gede tidak lahir dalam bentuk megah seperti yang kita kenal sekarang.

Baca Juga:
Menyelami Keindahan Alam dan Keberagaman Wahana, Yuk Eksplor Naureen Mini Garden dengan Destinasi Seru di Jantung Samarinda

Awalnya, pasar ini hanya berupa pasar kecil dengan lahan seluas 10.421 hektare, tepat berlokasi di persimpangan jalan di dekat kantor gubernur yang sekarang menjadi Balaikota Surakarta.

Namun, seiring berjalannya waktu, pasar kecil itu tumbuh menjadi pasar terbesar dan terindah di Surakarta.

Bangunan Pasar Gede terbagi menjadi dua, terpisahkan oleh Jalan Sudirman yang ramai.

Baca Juga:
Yuk Kunjungi Mangli Sky View dengan Keajaiban Alam Magelang yang Memikat Hati dan Menawarkan Petualangan Tak Terlupakan

Bangunan utama, yang dijuluki Pasar Gedhé, menjadi lambang kemegahan dengan pintu gerbang yang mengingatkan pada singgasana Jawa.

Arsitektur pasar ini menggabungkan sentuhan Belanda dan Jawa, menciptakan harmoni unik yang mengundang decak kagum.

Namun, sejarah Pasar Gede tidak selalu indah. 

Baca Juga:
Keindahan Alam dan Edukasi Agrotourism Magetan Green Garden dengan Oase Ketenangan yang Damai

Beruntung, pemerintah Republik Indonesia segera mengambil alih dan merenovasi pasar pada tahun 1949.

Namun, proses pemugaran baru selesai pada tahun 1981 dengan penggantian atap kayu yang menggantikan atap lama.

Tidak hanya sebagai pusat perdagangan, Pasar Gede dan sekitarnya juga menjadi pusat kegiatan budaya.

Baca Juga:
Merajut Kenangan Romantis di Bukit Cinta Aceh Tenggara dengan Keindahan Alam dan Kelezatan Kopi untuk Pengalaman Wisata yang Tak Terlupakan

Daerah sekitar pasar dikenal sebagai pecinan, Chinatown, Surakarta, tempat di mana komunitas Tionghoa Surakarta berkembang dan berdagang.

Bahkan, sebuah kelenteng bernama Vihara Avalokiteśvara Tien Kok Sie berdiri megah di seberang pasar, menambah kekayaan budaya yang ada.

Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajahi jejak budaya dan sejarah yang tak ternilai harganya di Pasar Gede Hardjonagoro, tempat di mana masa lalu dan masa kini bertemu dalam harmoni yang indah. (*/CAM)

Bagikan: