Kupas Tuntas, Gemasulawesi – Dalam sebuah kisah yang asik dan mendamaikan jiwa, “Leave No Trace” membawa kita ke dalam dunia yang penuh drama.
Seorang gadis berusia 13 tahun bernama Caroline (diperankan oleh Thomasin McKenzie) dan ayahnya, Will (diperankan oleh Ben Foster).
Mereka adalah dua jiwa yang memilih untuk menjalani hidup mereka dalam hutan yang subur di Forest Park, Portland, Oregon.
Jauh dari keramaian kota, mereka menemukan ketenangan dalam kesederhanaan hidup di tengah alam.
Film ini membuka jendela ke alam yang megah, membiarkan penonton merasakan keindahan hutan hujan tropis dan melupakan hiruk-pikuk perkotaan.
Suara alam yang menenangkan dan hutan yang penuh kehidupan menciptakan latar belakang yang tak terlupakan.
Dalam dunia yang penuh dengan distraksi, “Leave No Trace” mengajak kita untuk merenung dan menghargai keindahan alam.
Namun, ketika dunia luar akhirnya menemukan mereka, kehidupan sederhana mereka terguncang.
Caroline dan Will harus menghadapi kenyataan bahwa mereka perlu mencari tempat tinggal yang baru.
Pencarian ini tidak hanya fisik, tetapi juga pencarian identitas.
Mereka harus menemukan tempat mereka dalam dunia yang lebih besar.
“Leave No Trace” adalah cermin kehidupan, keluarga, dan makna sesungguhnya.
Film ini mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga lingkungan alam dan menghargai kehidupan sederhana.
Di tengah kebisingan dan kompleksitas dunia, film ini mengingatkan kita tentang kebijaksanaan alam.
Dengan pesan mendalam dan perjalanan jiwa yang luar biasa, “Leave No Trace” mengilhami kita untuk mencari ketenangan.
Dan juga menghubungkan diri dengan alam, dan merayakan keindahan dalam kesederhanaan.
Film ini adalah undangan untuk menjalani kehidupan yang lebih sadar dan meresapi keajaiban alam. (*/Haris Wahyu Pratama)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News