Internasional, gemasulawesi – Pemerintah Belanda menyatakan jika mereka akan mempertimbangkan untuk melanjutkan pendanaan mereka untuk UNRWA.
Namun, pemerintah Belanda juga menyebutkan hal tersebut akan dilakukan jika UNRWA menerapkan rekomendasi untuk memperkuat netralitasnya.
Dikabarkan jika keputusan pemerintah Belanda tersebut menyusul penyelidikan yang dilakukan oleh mantan Menteri Luar Negeri Prancis, Catherine Colonna, yang dirilis pada awal pekan lalu mengenai apakah beberapa pegawai UNRWA terlibat dalam Operasi Banjir Al-Aqsa.
Penyelidikan yang didukung oleh 3 lembaga penelitian Nordik tersebut menunjukkan jika penjajah Israel gagal mendukung klaim mereka sebelumnya.
“Belanda telah memberikan sumbangan tahunan kepada UNRWA pada bulan Januari sebelum penjajah Israel mengungkapkan klaimnya,” kata perwakilan pemerintah Belanda yang tidak disebutkan namanya.
Diketahui jika Belanda merupakan salah satu dari negara pendonor UNRWA yang memilih untuk menghentikan pendanaan mereka untuk UNRWA setelah penjajah Israel melontarkan tuduhannya.
Dalam pernyatannya kemarin, 26 April 2024, Belanda juga menyampaikan jika pihak mereka tidak memperkirakan adanya sumbangan tambahan dalam waktu dekat ini, namun, akan mempertimbangkan UNRWA sebagai mitra potensial jika permintaan bantuan diajukan.
Di sisi lain, Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, menyebutkan jika gelombang panas yang terjadi di Jalur Gaza telah memperburuk kondisi kehidupan yang telah tidak manusiawi.
“Pihak UNRWA juga telah menerima laporan jika 2 orang anak meninggal dikarenakan gelombang panas yang terjadi,” ujarnya.
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Wang Wenbin, mengatakan jika Tiongkok akan menjadi tuan rumah perundingan persatuan Palestina antara Hamas dengan Fatah.
Seorang pejabat Fatah menyebutkan jika delegasi yang dipimpin oleh Azzam al-Ahmed, yang merupakan pejabat senior Fatah, telah berangkat ke Tiongkok.
Dan seorang pejabat Hamas yang tidak disebutkan namanya memaparkan jika tim faksi untuk perundingan terbang ke Tiongkok pada hari Jumat malam, tanggal 26 April 2024, waktu Palestina.
Dia melanjutkan jik tim tersebut dipimpin oleh pejabat senior Hamas, Moussa Abu Marzouk.
“Kami mendukung penguatan Otoritas Nasional Palestina dan juga mendukung semua faksi Palestina dalam mencapai rekonsiliasi dan meningkatkan solidaritas yang dilakukan melalui dialog serta konsultasi,” terang Wang Wenbin tanpa mengonfirmasi kapan pertemuan tersebut diadakan. (*/Mey)