Internasional, gemasulawesi – Beberapa menteri sayap kanan penjajah Israel, Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich, dikabarkan telah mengatakan kepada Perdana Menteri penjajah Israel, Benjamin Netanyahu, jika mereka akan meninggalkan koalisi dan juga menggulingkan pemerintah.
Kedua menteri sayap kanan penjajah Israel tersebut menegaskan mereka akan melakukan hal tersebut jika Benjamin Netanyahu menerima kesepakata proposal gencatan senjata Joe Biden, yang merupakan Presiden Amerika Serikat.
Dalam sebuah postingan di media sosial X, Itamar Ben-Gvir, menyampaikan mereka tidak akan membiarkan perang berakhir tanpa pemusnahan total Hamas.
“Jika Perdana Menteri penjajah Israel menerapkan kesepakatan promiscous berdasarkan ketentuan yang diumumkan, yang berarti berakhirnya perang dan meninggalkan Hamas, maka Otzma Yehudit akan membubarkan pemerintah,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua GCC, Jasem Mohammed Albudaiwi, yang merupakan Sekjen Dewan Kerja Sama Teluk atau GCC, mengecam keras upaya yang dilakukan penjajah Israel untuk melemahkan UNRWA dengan mengklasifikasikannya sebagai organisasi teroris.
Diketahui jika pada pekan ini, parlemen penjajah Israel melakukan pemungutan suara untuk menyetujui rancangan undang-undang yang akan menetapkan UNRWA sebagai organisasi teroris.
RUU itu juga akan menyerukan pemutusan hubungan dengan UNRWA.
Penjajah Israel sebelumnya menyatakan sejumlah pegawai UNRWA ikut serta dalam Operasi Banjir Al-Aqsa yang terjadi di tanggal 7 Oktober 2023, namun, tinjauan independen menyimpulkan jika tidak ada bukti yang mendukung klaim penjajah Israel tersebut.
Di sisi lain, ribuan warga penjajah Israel kembali turun pada malam tanggal 1 Juni 2024, waktu setempat, di kota penjajah Israel.
Mereka kembali memberikan tekanan kepada pemerintahan Benjamin Netanyahu untuk mencapai kesepakatan dengan Hamas yang akan membebaskan tawanan penjajah Israel yang masih berada di Jalur Gaza.
Dilaporkan jika protes tersebut telah terjadi setiap akhir pekan selama berbulan-bulan dan para pengunjuk rasa juga menyerukan pemilihan umum dini untuk menggantikan Benjamin Netanyahu.
Pada malam tadi, sebuah spanduk besar dibawa oleh beberapa pengunjuk rasa, untuk meminta Presiden AS, Joe Biden, untuk ‘menyelamatkan’ para tawanan dari Benjamin Netanyahu dengan memberikan tekanan kepadanya untuk menerima kesepakatan gencatan senjata. (*/Mey)