Ekonomi, gemasulawesi – Saham merupakan salah satu bentuk sebuah investasi yang paling populer di kalangan pasar keuangan.
Saham juga mewakili suatu kepemilikan dalam sebuah perusahaan tertentu yang nantinya juga akan memberikan hak atas dividen dan juga hak suara dalam pengambilan suatu keputusan dari perusahaan.
Saham juga memiliki sebuah potensi keuntungan yang sangat tinggi, meskipun risiko dari investasi saham ini juga terbilang tinggi. Adapun jenis saham adalah sebagai berikut:
Saham Biasa
Saham biasa (common stock) adalah merupakan salah satu jenis saham yang paling umum dalam perdagangkan di suatu pasar saham.
Baca juga: Inilah 5 Faktor Penyebab Harga Saham Cenderung Naik dan Turun
Pemegang saham biasa juga berhak atas dividen, meskipun tidak terjamin jumlahnya dan dapat berubah-ubah dari waktu ke waktu.
Saham Preferen
Saham preferen (preferred stock) memberikan hak atas dividen tetap yang dibayarkan kepada pemegang saham preferen sebelum pemegang saham biasa.
Namun, pemegang saham preferen memiliki prioritas atas pemegang saham biasa dalam hal pembayaran dividen dan pengembalian modal jika perusahaan mengalami kesulitan keuangan.
Saham Blue Chip
Saham blue chip adalah saham dari perusahaan-perusahaan besar, mapan, dan terkemuka dalam industri mereka.
Baca juga: Kontribusi dari Pertamina ke Negara Menurun
Saham blue chip juga sering dibeli oleh investor yang mencari investasi jangka panjang.
Saham Penny Stock
Saham penny stock adalah saham yang diperdagangkan dengan harga sangat rendah, biasanya di bawah $5 per saham.
Saham penny stock sering dianggap sebagai investasi berisiko tinggi karena seringkali dipegang oleh perusahaan kecil dan belum terbukti.
Saham penny stock juga sering menjadi sasaran manipulasi pasar oleh para penipu.
Saham Growth
Saham growth adalah saham dari perusahaan-perusahaan yang diharapkan tumbuh dengan cepat dalam waktu dekat.
Perusahaan-perusahaan ini seringkali beroperasi di industri yang sedang berkembang atau mengembangkan teknologi baru.
Saham growth biasanya memiliki rasio harga-ke-labaan (price-to-earnings ratio) yang tinggi karena investor membayar premi untuk potensi pertumbuhan yang lebih tinggi.
Saham Value
Saham value adalah saham dari perusahaan-perusahaan yang dianggap undervalued atau dihargai lebih rendah daripada nilai sebenarnya.
Baca juga: Fadli Zon Geram Garuda dan PLN Utang Menggunung
Perusahaan-perusahaan ini mungkin mengalami kesulitan dalam waktu dekat, tetapi investor value berharap bahwa nilai saham akan meningkat seiring dengan perbaikan kinerja perusahaan.
Saham Income
Saham income adalah saham dari perusahaan-perusahaan yang memiliki keuntungan yang stabil dan dapat membayar dividen secara konsisten.
Saham income sering dicari oleh investor yang membutuhkan pendapatan tetap atau pendapatan pasif dari investasi mereka.
Saham Cyclical
Saham cyclical adalah saham dari perusahaan-perusahaanyang kinerjanya cenderung bergantung pada kondisi ekonomi dan siklus bisnis.
Baca juga: Disperindag Parimo: Harga Sembako Stabil Hingga Idul Fitri
Saham cyclical seringkali mengalami fluktuasi harga yang tinggi dan merupakan investasi yang berisiko tinggi tetapi juga dapat memberikan potensi keuntungan yang besar jika kondisi ekonomi membaik.
Saham Defensive
Saham defensive adalah saham dari perusahaan-perusahaan yang dianggap stabil dan tahan terhadap fluktuasi ekonomi.
Saham defensive seringkali berasal dari industri yang dianggap wajib dan dianggap penting dalam ekonomi, seperti perusahaan makanan, farmasi, dan utilitas.
Saham defensive sering menjadi pilihan bagi investor yang mencari investasi yang lebih stabil dalam kondisi ekonomi yang sulit.
Baca juga: Fadli Zon Geram Garuda dan PLN Utang Menggunung
Saham Small Cap
Saham small cap adalah saham dari perusahaan-perusahaan kecil yang memiliki kapitalisasi pasar rendah.
Saham small cap seringkali dianggap sebagai investasi berisiko tinggi karena perusahaan-perusahaan kecil memiliki tingkat kegagalan yang lebih tinggi daripada perusahaan-perusahaan besar.
Namun, saham small cap juga dapat memberikan potensi keuntungan yang besar bagi investor yang berani mengambil risiko.
Saham Mid Cap
Saham mid cap adalah saham dari perusahaan-perusahaan dengan kapitalisasi pasar menengah.
Baca juga: Disperindag Parimo: Harga Sembako Stabil Hingga Idul Fitri
Saham mid cap sering dianggap sebagai investasi yang lebih stabil daripada saham small cap karena perusahaan-perusahaan dengan kapitalisasi pasar menengah cenderung memiliki kinerja yang lebih baik dan lebih stabil daripada perusahaan-perusahaan kecil.
Saham Large Cap
Saham large cap adalah saham dari perusahaan-perusahaan besar yang memiliki kapitalisasi pasar besar.
Saham large cap seringkali dianggap sebagai investasi yang paling stabil dan aman karena perusahaan-perusahaan besar memiliki kinerja yang lebih stabil dan mapan.
Saham large cap juga sering menjadi pilihan bagi investor yang mencari investasi jangka panjang dan stabil. (*/Riski Endah Setyawati)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News